Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Piring, Minang Ada di Mana-mana

14 Maret 2021   11:06 Diperbarui: 14 Maret 2021   11:09 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkat cerita, Si Malin Kundang lalu mulai berusaha. Dan usahanya semakin bertambah maju dan dia menjadi saudagar yang kaya raya.

Malin Kundang pun menikah.

Pada suatu kesempatan, Si Malin Kundang dan istrinya melakukan perjalanan ke tanah kelahirannya. Ibu Malin melihat saudagar itu mirip anaknya, dan dia yakin jika itu adalah Si Malin Kundang.

Setelah diteliti kecocokannya, mulailah si ibu berkomunikasi dengan si Malin Kundang. Akan tetapi Si Malin Kundang menjadi marah melihat sosok ibunya yang berpakaian lusuh dan kotor. Si Malin Kundang merasa malu.

Si ibu marah dan mengeluarkan kutukan kelak si Malin Kundang akan berubah menjadi batu.

Si Malin Kundang kembali berlayar namun badai dahsyat menghancurkan kapalnya dan Malin Kundang terdampar kembali di tanah kelahirannya. Lama-lama tubuh Si Malin Kundang mulai mengeras menjadi batu di Pantai Air Manis.

Hingga kini, Pantai Air Manis atau Aia Manih yang terletak di sebelah selatan Padang menjadi salah satu tujuan destinasi wisata.

Minangkabau juga menarik karena menganut sistem matrilineal, garis keturunan ibu.

Melihat asal-usul nama Minangkabau ini apakah berkaitan dengan adanya kata "kabau" atau "kerbau" dan kata "Minang"?

Jika berkunjung ke sana, maka kita akan mendapati rumah yang unik. Dimana Rumah Gadang ini atapnya berbentuk tanduk kepala kerbau.

Kata Minangkabau sendiri tidak melulu terkait dengan letak geografis nya dimana Minangkabau ini terletak di Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun