Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suku Jawa di Suriname Mayoritas, Mengapa Bisa Begitu?

13 Maret 2021   10:05 Diperbarui: 13 Maret 2021   10:16 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petinggi Suriname dari suku Jawa (tirto.id)

Banyak orang-orang Suku Jawa di sana yang terjun ke dunia politik dan memegang jabatan-jabatan penting kenegaraan. Menjadi menteri, anggota parlemen, dokter, pemain bola, bahkan artis.

KTPI (Kaum Tani Persatuan Indonesia) dan PBIS (Perserikatan Bangsa Bangsa Suriname) adalah dua organisasi yang melibatkan orang-orang Jawa di sana.

Hingga saat ini, budaya dan bahasa Jawa masih digunakan di sana dalam keseharian. Nama-nama mereka juga masih kental dengan nama Jawa, kendati dalam perkembangannya nama depan mereka adalah nama-nama barat, terutama Belanda dan Inggris.

Orang-orang Jawa di Suriname juga mengenal Waldjinah yang terkenal dengan lagu Walang Keke nya, atau Didi Kempot yang sudah beberapa kali melawat ke sana.

Bahkan begitu pelantun lagu Stasiun Balapan Solo itu meninggal dunia, beritanya langsung dilihat oleh mereka di Suriname.

Sri Dewi Martomamat merupakan peragawati keturunan Jawa yang terkenal. Ada lagi Karin Amatmoekrim, seorang penulis. Virgil Soeroredjo, seorang pemain bulutangkis.

Willy Soemita, politikus. Sigourney Bandjar, pesepakbola, dan sebagainya.

Pada Pemilihan Presiden pada tahun 2010 terpilih Letkol Desi Desire Bouterse dari Partai NDP sebagai presiden Republik Suriname.

Mantan diktator dan penguasa perang itu mengangkat 6 orang dari Suku Jawa sebagai menteri dalam kabinetnya.

Di antaranya Menteri Dalam Negeri Drs. Soewarto Moestadja dan Menteri Pendidikan M Raymond Sapoean.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun