Suriname, negara yang terletak di Amerika Selatan ini historical. Pada abad ke 19 banyak penduduk dari Jawa yang diangkut untuk dipekerjakan di perkebunan-perkebunan milik Belanda.
Ponidjo Kromotaroeno, mantan Kepala Kepolisian Distrik Saramacca, Suriname menjadi pembicaraan viral di media sosial.
Berawal dari unggahan Toying Harwulan yang mengunggah lagu-lagu campursari di Facebook, ternyata secara tak sengaja Ponidjo memutar lagu itu.
Muncul kembali rasa kangen Ponidjo untuk bertemu dengan keluarganya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Toying Harwulan lantas menceritakan soal pencarian Ponidjo di Facebook.
Kompas.com menyebutkan jika ayah dan ibu Ponidjo meninggalkan Indonesia, berangkat dari Semarang, pada 27 Juni 1931 dengan menggunakan kapal Soemalur.
Sarbin Goenapawiro, ayah Ponidjo, berasal dari Desa Tajem, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Sedangkan ibunya, Djainem Kromotaroeno berasal dari Desa Pelem, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.
Ponidjo menceritakan kepada Toying bahwa ibunya Djainem merupakan istri ketiga dari ayahnya.
Ponidjo dan Toying sendiri berkomunikasi setelah Ponidjo mengirimkan chat dan meminta tolong untuk mencari saudara-saudaranya Ponidjo di Indonesia.
Toying lantas membantu dengan menyebarkan informasi. Salah satu yang dilakukannya adalah dengan membagikan foto dan informasi keluarga Ponidjo di Grup Facebook Info Cegatan Jogja. Setelah ditelusuri, Toying mendapatkan informasi jika empat kelurahan yaitu Tajem (ayah Ponidjo), Kembang, Nayan, dan Paingan telah menjadi satu nama yaitu Kelurahan Maguwoharjo, sejak 1946.
Ponidjo mengatakan jika dia mempunyai seorang saudara kandung bernama Wagirah. Menurut Toying, jika ada informasi soal saudaranya maka dia tidak segan ke Indonesia.
Upaya itu sudah dilakukan Ponidjo sejak tahun 2017 lalu dengan cara menghubungi lewat media sosial atau bertanya kepada orang-orang.