Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Benyamin Sueb, Seniman Legendaris Asal Betawi

7 Maret 2021   11:03 Diperbarui: 10 Maret 2021   18:52 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benyamin Sueb (cnnindonesia.com)


Jika saja seniman Betawi legendaris Benyamin Sueb masih ada, maka dua hari yang lalu, dia akan merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke 78.

Betul, Benyamin Sueb, seniman legendaris ini dilahirkan di Jakarta, pada 5 Maret 1943.

Sejumlah media kemarin sontak memuat kembali tokoh kocak ini berkaitan dengan HUT nya.

Selain banyak dikenal sebagai seorang pelawak dan penyanyi, Benyamin juga berprofesi sebagai sutradara. Tak tanggung-tanggung, selama kariernya, dia telah memproduksi sebanyak 53 judul film dan 75 album musik.

Lagu-lagu dan filmnya selalu menjadi populer dan sangat digemari masyarakat.

Terlahir dari 8 bersaudara, Benyamin dilahirkan di Kampung Utan Panjang, Kemayoran, dari ayahnya Suaeb dan ibunya Aisyah.

Ayahnya sendiri meninggal ketika Benyamin baru berusia 2 tahun.

Kiprahnya di dunia seni dimulai, ketika Benyamin kecil (6 tahun) membawakan lagu-lagu Belanda tempo dulu dengan diiringi alat musik yang dibuat dari alat-alat yang sederhana.

Bersama saudara-saudaranya, Benyamin membuat alat-alat musik dari sejumlah barang-barang bekas. Dari kaleng biskuit, dari drum minyak, dan dari kotak obat. Memprihatinkan.

Dari Grup Kaleng Rombeng ini hanya Benyamin sendiri yang lantas sukses di dunia seni di antara tujuh saudaranya.

Merasa tidak ada kepastian hidup dari dunia seni, Benyamin sempat menjadi tukang roti dorong. Benyamin menerima tawaran bekerja di perusahaan bus PPD, pada tahun 1959. "Pangkatnya cuma kondektur," kisah Benyamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun