Di sinilah nama Kabupaten Bantaeng menjadi populer saat dipimpin oleh NA yang sekaligus juga pengusaha dan akademisi itu.
Bahkan karena keberhasilannya memimpin Bantaeng itulah dia dianugerahi Bung Hatta Anti-Corruption Award 2017.
Dalam suatu program televisi NA sempat mengutarakan bahwa sebenarnya dia tidak mempunyai bakat politik karena latar belakangnya pengusaha dan akademisi yang tulen.
"Namun rakyat Bantaeng memaksa saya menjadi Bupati," kata Nurdin. Pernyataan Nurdin mengenai hal itu, Nurdin merasa tidak punya bakat politik tapi rakyat Bantaeng memaksanya, juga ditulis Fachrudin dalam bukunya itu.
Fachrudin juga menuliskan, sebelum menjadi Bupati dia adalah pengusaha sukses dan menjadi Presiden Direktur dari empat perusahaan Jepang.
Fachrudin juga lantas menemukan dan ditulis juga dalam bukunya jika Nurdin adalah Bupati satu-satunya di Indonesia yang bertitel profesor.
Maka dengan demikian, Fachrudin tidak heran jika Nurdin Abdullah dijuluki sebagai Bupati tercerdas di Indonesia.
Namun sayangnya, Nurdin Abdullah kini menjadi perbincangan publik setelah dia diciduk oleh KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H