Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Lebih Dekat "Si Berandal" Ken Angrok, Sudah Saling Mencintai dengan Ken Dedes?

26 Februari 2021   10:05 Diperbarui: 26 Februari 2021   10:29 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ken Arok (historia.id)


Dalam sejarah, setidaknya kita mengenal dua nama yang berawal "Ken" yaitu Ken Arok dan Ken Dedes.

Ken Arok ada disebut-sebut dalam mata pelajaran sejarah di SMP. Dia adalah pendiri Kerajaan Singhasari yang berkuasa di kurun waktu 1222-1227. Kisah nyata Ken Arok ini sangat menarik perhatian.

Salah satunya karena sikap Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi (gelar raja dari Ken Arok) yang "berandalan". Ken Arok pernah memesan keris kepada Mpu Gandring, namun keris itu dihujamkan kepada Mpu Gandring hingga tewas.

Dalam perjalanannya, Ken Arok diterima bekerja sebagai pengawal Tunggul Ametung, penguasa Tumapel. Tunggul Ametung jabatannya adalah akuwu (camat jaman now). Tumapel merupakan daerah bawahan Kerajaan Kediri.

Tunggul Ametung mempunyai isteri yang cantik jelita. Sebelum dijadikan isteri, kisahnya berawal ketika Sang Penguasa Tumapel ini melakukan kunker (kunjungan kerja) ke desa. Di sana Tunggul Ametung melihat seorang bunga desa, Sang Penguasa jatuh cinta kepada Ken Dedes.

Saking tak sabar, Tunggul Ametung menculik Ken Dedes dan dibawa ke pusat, padahal sebelumnya Ken Dedes sudah meminta Tunggul Ametung untuk bersabar menunggu kedatangan ayahnya dari hutan untuk memohon restu.

Mpu Purwa (ayah Ken Dedes) berprofesi sebagai seorang pendeta Buddha.

Pulang ke rumah, mendapati putrinya telah diculik, Mpu Purwa sangat geram. Dalam amarahnya, Mpu Purwa mengutuk si penculik akan terbunuh lantaran kecantikan putrinya.

Ampuhkah sumpah serapah Sang Bhikkhu itu?

Suatu hari ketika Ken Angrok bertugas mengawal Tunggul Ametung, Ken Arok sangat terkesima melihat betis Ken Dedes saat Ken Dedes turun dari kereta, kain yang membalut Ken Dedes tersingkap.

Gelora asmara Ken Arok bergelora, karena gundahnya itu Ken Arok curhat kepada guru spiritualnya, pandita Lohgawe.

Sang psikolog lantas mengatakan kepada Ken Arok bahwa jika seorang laki-laki menikah dengan seorang wanita dengan ciri-ciri seperti itu, maka dia akan menjadi seorang maharaja.

Mantap lah semangat Ken Arok mendengar hal itu, dia bertekad akan menikahi Ken Dedes.

Apa langkah pertama yang dilakukan Ken Arok?

Ken Arok memesan sebuah keris, yang dijanjikan pembuatnya, Mpu Gandring, akan selesai 12 bulan. Namun Ken Arok sudah tidak sabar, baru 7 bulan Ken Arok meminta paksa keris itu. Di sinilah Ken Arok bahkan menikam Mpu Gandring, sang pembuat keris.

Di saat ajal, Mpu Gandring sempat mengutuk bahwa keris itu akan mengakibatkan kematian 7 orang raja, termasuk Ken Arok.

Rencana Ken Arok berhasil, dia membunuh Tunggul Ametung dan menjadi penguasa baru Tumapel pada tahun 1222. Ken Angrok lantas menikahi Ken Dedes.

Nampaknya Ken Angrok tidak betah hanya menjadi penguasa daerah. Ken Angrok lalu menyerbu Kerajaan Kediri. Setelah pertempuran sengit, Ken Arok menang.

Dia menobatkan dirinya menjadi Raja Singhasari dengan gelar Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi.

Seorang pegiat sejarah di Jakarta, Irwan Hadisuwarno, menarik kesimpulan jika Ken Dedes dan Ken Arok sebenarnya sudah saling mencintai. Ken Dedes mendukung rencana pembunuhan terhadap Tunggul Ametung.

"Kemungkinan Ken Arok dan Ken Dedes sudah selingkuh," kata Irwan.

Kelahiran Ken Arok ini diselimuti misteri. Ayah Ken Arok adalah Gajah Para yang menikah dengan seorang gadis desa bernama Ken Ndok. "Gajah" merupakan nama jabatan, sekarang setingkat wedana.

Gajah Para meninggal ketika Ken Arok masih di dalam rahim ibunya. Ken Ndok direbut oleh Raja Kediri. Setelah melahirkan, Ken Ndok membuang bayi Ken Arok ke sebuah pemakaman.

Bayi Ken Arok ditemukan dan kemudian diasuh oleh seorang pencuri bernama Lembong.

Ken Arok tumbuh menjadi seorang berandalan. Dia sering mencuri dan berjudi sehingga membebani Lembong dengan banyak utang.

Lembong pun mengusir Ken Arok.

Singkat cerita Ken Arok lalu bertemu dengan seorang Brahmana asal India yang bernama Lohgawe (yang di atas disebut-sebut guru spiritual Ken Arok).

Maksud pengelanaan nya ke tanah Jawa adalah untuk mencari titisan Wisnu. Ketika bertemu dengan Ken Arok, Lohgawe yakin jika Ken Arok adalah sosok yang dicarinya.

Ken Arok sendiri pada akhirnya tewas dibunuh atas perintah dari Anusapati. Siapakah?

Anusapati yang dimaksud adalah anak dari Tunggul Ametung dan Ken Dedes.

Anusapati merasa dianaktirikan dan dia tahu jika ayahnya dibunuh oleh Ken Arok. Anusapati lalu mendapatkan keris Mpu Gandring yang disimpan Ken Dedes. Anusapati lalu memerintahkan pembantunya untuk membunuh Ken Arok dengan keris itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun