Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengapa Tak Ada "Ayah" di Kaleng Khong Guan? Si Pelukis Ungkap Cerita Sebenarnya

20 Februari 2021   11:03 Diperbarui: 20 Februari 2021   11:28 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bernardus Prasodjo (era.id)


Di media sosial, terutama Facebook, trending topic bermunculan meme-meme terkait gambar kaleng biskuit Khong Guan.

Di gambar itu terlihat seorang ibu dengan ditemani dua anaknya sedang berkumpul duduk di sekeliling sebuah meja. Si ibu sedang menuangkan teh, sedangkan kedua anaknya terlihat sedang memegang biskuit untuk dinikmati.

Biskuit Khong Guan dengan gambar seperti itu memang sangat legendaris di masyarakat Indonesia. Terlebih di Hari Raya Idul Fitri, biskuit Khong Guan paling banyak dicari.

Bahkan penganan itu menjadi prioritas utama mereka untuk dibeli dengan uang THR yang diterima. Biskuit Khong Guan lah yang paling utama dinikmati di saat lebaran dan disuguhkan kepada para tamu yang datang ke rumah.

Salah satu meme itu misalnya "biskuit Khong Guan isinya tinggal rengginang 3". Atau "Ada ibu dan anaknya, tapi dimana Bapak Khong Guan?" Dan sebagainya.

Inilah yang menjadi pertanyaan, mengapa tidak ayah Khong Guan?

Bagaimana jawabannya?

Dari berbagai sumber diketahui pelukis gambar ibu dan dua anaknya itu adalah seorang pria Solo, 25 Januari 1945 yang bernama Bernardus Prasodjo.

Tanpa pria yang pernah kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) ini maka gambar kaleng biskuit Khong Guan seperti yang terlihat sekarang tidak akan ada.

Sang pelukis sendiri mengakui dia tidak sadar dan tidak mengetahui dimana sosok ayah berada. 

Namun menurutnya, yang penting dalam gambar itu ada sosok ibu yang mempengaruhi ibu-ibu lainnya untuk membeli biskuit ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun