Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengapa Tak Ada "Ayah" di Kaleng Khong Guan? Si Pelukis Ungkap Cerita Sebenarnya

20 Februari 2021   11:03 Diperbarui: 20 Februari 2021   11:28 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bernardus Prasodjo (era.id)

"Karena yang belanja kan ibu", kata Bernardus.

Namun Bernardus ingat lukisan itu dibuatnya pada tahun 1970.

Sewaktu kuliah di ITB, rumah kosnya bersebelahan dengan kantor majalah Aktuil. Kantor Aktuil yang mengkhususkan musik dan film itu berlokasi di Jalan Lengkong Kecil, Bandung.

Pada saat itu Bernardus memang sudah bisa sedikit banyak melukis yang menjadi kegemarannya. Bernardus mengatakan dia sering main ke kantor majalah itu sembari membantu membuat ilustrasi dan komik.

"Sampai-sampai kuliahnya ketinggalan," kata Bernardus.

Dari sana Bernardus mulai mendapatkan pesanan untuk membuat komik, semakin lama semakin banyak. Bahkan dari sana, dia juga mendapat pesanan dari perusahaan untuk menggambar produk mereka.

Dari hobi melukis dan pelukis profesional, Bernardus mendapatkan pesanan dari sebuah perusahaan separasi film. Mereka memesan banyak sekali gambar. "Salah satunya dari Khong Guan," katanya.

Bernardus mendapatkan arahan dari perusahaan yang ingin dibuatkan gambar Khong Guan itu. Bernardus kemudian mendapatkan contoh gambar seperti apa dari sebuah majalah.

Bahkan gambar contoh itu hanyalah sebuah potongan gambar yang sudah lusuh.

Bernardus mengikuti arahan dari pemesan. Bernardus mengatakan gambar ibu dan dua anak seperti apa yang ada sekarang ini tidak banyak berbeda dengan gambar contoh yang disodorkan kepadanya.

Seperti halnya membuat gambar-gambar lainnya, Bernardus juga membuat sketch dulu. Lalu diperlihatkan seperti apa sketch itu setuju tidak. Kalau oke kira-kira seperti itu baru dikerjakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun