Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mengapa Ada Setir Kiri dan Setir Kanan, Apa Alasannya?

15 Februari 2021   10:05 Diperbarui: 15 Februari 2021   10:59 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyetir (otomotif.kompas.com)


Sebagai seorang "supir" pernahkah Anda berpikir mengapa kemudi (setir) ada di sebelah kanan, bukan di kiri?

Apakah itu memang sudah "dari sananya"? Jika setir memang harus di kanan, dengan alasan apa kemudi ini ada di kanan nampaknya tidak terpikirkan sama sekali bagi banyak orang, apakah itu memang sudah seharusnya sebagai sebuah kendaraan, atau untuk keamanan?

Saya sendiri kaget membaca sebuah artikel, koq ada setir kiri dan setir kanan, koq ada bedanya? Di satu negara dengan negara lainnya, koq ada bedanya. Ada yang pakai setir kiri, ada juga yang pakai setir kanan?

Jika itu berbeda, dan Anda perhatikan, di negara kita, Indonesia, setir mobil-mobil di negara kita ini ada di sebelah kanan. Namun tak disangka, di negara lain ada yang sama (di kanan) dan ada juga yang di kiri.

Dalam artikel disebutkan negara-negara yang memakai setir kanan ini, selain Indonesia, adalah Inggris, Malaysia, Australia, dan Jepang.

Sedangkan di Amerika Serikat, dan negara-negara lainnya memakai sistem setir kiri.

Apa alasan dan latar belakang suatu negara memakai sistem setir, kiri atau kanan?

Alasan Inggris memakai sistem setir kanan ini dijelaskan oleh Stephen Lang, seorang kurator di Museum Transportasi Inggris di Warwickshire, Negeri Ratu Elizabeth.

"Kebiasaan ini berasal semenjak Inggris berada di bawah kekuasaan Romawi," kata Stephen.

Pada saat itu hampir semua orang-orang Romawi melakukan aktivitas dengan menggunakan tangan kanan. Di saat mereka mengendalikan kuda dengan tangan kiri, tangan kanannya memegang senjata untuk bertempur. "Ini kan posisi ideal untuk bertempur," kata Stephen.

Lebih lanjut Stephen menjelaskan tentara Romawi berjalan di sebelah kiri jalan. Dengan demikian, mereka memegang kemudi di sebelah kiri.

Wilayah-wilayah jajahan Inggris juga nunut dengan menggunakan kemudi sebelah kiri. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Australia dan Malaysia di antaranya jajahan Inggris yang menggunakan setir kanan.

Hal tersebut tidak lepas dari sebuah undang-undang tentang jalan raya yang disahkan di Inggris Raya pada tahun 1835 yang memutuskan laju kendaraan ada di sebelah kiri jalan. Penulis seorang pengamat transportasi, Giles Chapman, mengatakan peraturan itu juga diberlakukan kepada wilayah-wilayah koloni Inggris Raya.

Lantas mengapa Jepang juga sama dengan Inggris, memakai setir kanan?

"Peraturan itu diekspor ke Jepang," kata Chapman. Pada saat itu para insinyur dari Inggris mendesain kereta sedemikian rupa agar bisa untuk melaju di sisi kiri jalan. Alhasil, dengan demikian, Jepang memakai setir kanan.

Lalu apakah Indonesia yang memakai setir kanan juga dipengaruhi Inggris, yang bukan kolonial nya?

Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

Jika Inggris dulunya dipengaruhi Romawi, merunut kepada Indonesia yang kolonisasi dari Belanda, situs World Standards menyebutkan jika pemerintah kolonial Hindia-Belanda menganjurkan Hindia-Belanda (kini Indonesia) untuk memakai setir kanan.

Ketika Belanda dibawah pengaruh Napoleon Bonaparte dari Perancis, Perancis merubah aturan menjadi setir kiri. Akan tetapi aturan itu tidak diturunkan ke wilayah jajahan Belanda, di antaranya Indonesia dan Suriname.

Setelah Jepang masuk ke Indonesia pada masa-masa Perang Dunia ke II, Dai Nippon juga menerapkan setir kanan. Itulah sebabnya mengapa Indonesia menganut sistem setir kanan.

Pada tahun 1967, Swedia merubah aturan menjadi sistem setir kiri. Sebagai sesama negara Eropa, perubahan itu setidaknya mempengaruhi Inggris Raya. Pada tahun 1969 Negeri Elizabeth mulai mempertimbangkan apakah mereka akan mengikuti Swedia.

Akan tetapi akhir keputusannya, Inggris tetap mempertahankan sistem setir kanan. Alasannya karena perubahan itu bukannya tanpa biaya.

Perubahan itu ternyata memakan biaya yang banyak. Biaya untuk merubah haluan tersebut diperkirakan mencapai 264 juta poundsterling.

Stephen Lang mengamini dan tidak melihat bahwa negaranya akan merubah sistem ke kiri di masa depan. Kementerian Transportasi Inggris mengatakan wacana perubahan sistem setir dari kanan ke kiri bukanlah prioritas mereka saat ini.

Amerika Serikat dan Eropa daratan menggunakan setir kiri, mengapa?

Penulis Fraser McAlpine menjelaskan alasannya.

Pada akhir tahun 1700-an, di Amerika ngetren delman yang ditarik oleh dua ekor kuda. Tukang sado duduk di kiri lantaran dia perlu tangan kanan untuk mencambuk kuda.

Cara untuk mendahului pedati lainnya adalah mereka berjalan di sisi kanan jalan. Dan kebiasaan ini tidak berubah sampai teknologi berubah menggunakan mobil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun