Semenjak peristiwa tersebut, hubungan antara Hayam Wuruk dan Gajah Mada menjadi tegang.
Seperti diketahui, Gajah Mada mempunyai ambisi untuk menaklukkan seluruh Nusantara di tangannya. Bahkan Gajah Mada bersumpah tidak akan bersenang-senang dulu dengan makan buah Palapa sebelum cita-citanya itu terwujud.
Pada saat itu seluruh wilayah yang disebut dengan Indonesia sekarang ini sudah dikuasainya, yang tersisa cuma Kerajaan Sunda.
Ternyata ambisi mengalahkan segalanya.
Sunda pun akhirnya mengangkat Niskala Wastu Kencana sebagai Maharaja Sunda yang baru menggantikan Lingga Buana. Niskala Wastu Kencana tidak lain tidak bukan adalah adik dari Dyah Pitaloka Citra Resmi sendiri.
Fenomena yang sangat jarang terjadi seperti yang disebutkan di atas, dimana rombongan Lingga Buana melihat lautan berwarna merah darah, hal tersebut barangkali bisa dimaknai jika mereka tidak akan bisa kembali ke Sunda.
Prabu Niskala pun lantas membuat kebijakan dengan melarang orang-orang Sunda melangsungkan pernikahan dengan orang diluar Sunda, termasuk memutuskan segala hubungan dengan Kerajaan Majapahit.
Kebijakan tersebut lantas diasumsikan jika orang-orang Sunda dilarang melakukan pernikahan dengan keturunan Kerajaan Majapahit.
Di sinilah cikal bakal munculnya mitos jika orang Sunda tidak boleh menikah dengan orang Jawa, khususnya Jawa Timur.
Para sejarawan lantas mengasumsikan hal tersebut berkembang menjadi sentimen yang mempengaruhi segi sosiologi dan kultural hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H