Asal usul nama Minangkabau itu ada tersirat di Tambo.
Dulunya Kerajaan Pagaruyung dengan rajanya Adityawarman akan diserang dan ditaklukkan oleh tentara Majapahit dari Jawa.
Kita tahu, Perdana Menteri Gajahmada dari Majapahit terkenal dengan ambisinya untuk memperluas wilayah Majapahit pimpinan Prabu Hayam Wuruk. Banyak sekali wilayah yang ditaklukkan Majapahit terutama aksi dari Gajahmada.
Gajahmada sendiri telah bersumpah tidak akan bersenang-senang dahulu (dengan makan buah Palapa) sebelum seluruh wilayah Nusantara dipersatukan dibawah kekuasaannya.
Gajahmada memang terkenal dalam sejarah, bukan saja di Indonesia, bahkan sampai ke mancanegara, karena kedigdayaannya. Kekuasaan Gajahmada bukan saja menguasai nyaris seluruh wilayah yang disebut dengan Indonesia sekarang ini, tapi juga Asia Selatan, bahkan sampai ke Madagaskar.
Untuk mencegah peperangan, penasehat Adityawarman lalu mengusulkan untuk mengadu kabau (kerbau). Perjanjiannya, jika Majapahit menang dalam adu kerbau itu, maka Pagaruyung akan diserahkan kepada Majapahit. Sedangkan kalau Pagaruyung yang menang maka Majapahit harus balik ke Jawa.
Dan pada kenyataannya, Majapahit kalah, Pagaruyung menang.
Itulah cikal bakal nama Minangkabau tercipta. Menang Kerbau. Padahal menurut Hikayat Raja-raja Pasai, sebelumnya wilayah itu namanya adalah Pariangan. Bukan Minangkabau seperti yang kita kenal sekarang ini.
Bukti lainnya jika pernah terjadi adu kerbau antara Pagaruyung dengan Majapahit dapat dilihat sekarang dari apa yang dinamakan dengan "Rumah Gadang". Rumah khas bagi masyarakat Minangkabau.
Atap dari Rumah Gadang ini bentuknya adalah tanduk kerbau.
Legenda kisah "Si Malin Kundang Anak Durhaka" ini juga berasal dari Sumatera Barat.