Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orang yang Tinggal di Desa Lebih Semangat Hidupnya Ketimbang Orang yang Tinggal di Kota, Mengapa?

8 Februari 2021   10:05 Diperbarui: 8 Februari 2021   11:27 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Orang-orang yang lama tinggal di desa berangan-angan ingin tinggal di kota, karena menurut mereka hidup di kota besar itu gampang mencari uang dan pekerjaan. 

Itu sisi kehidupan kota yang diinginkan orang-orang desa. Namun sebaliknya, orang-orang kota, kendati secara ekonomis kehidupan mereka lebih mapan, mereka sebetulnya stres oleh segala aktivitas yang menyesakkan dada.

Dalam hati, orang-orang kota sebenarnya ingin tinggal di desa yang jauh dari kebisingan dengan udara segar pegunungan yang alami.

Orang kota sebenarnya juga mendapatkan kesegaran. Namun kesegaran udara yang mereka dapatkan tidak alamiah lagi. Orang-orang kota merasakan kesejukan udara yang mereka hirup baik di kantor, rumah, mall, dan sebagainya.

Seperti Jakarta. Manusia Jakarta memang tidak menyangkal jika bumi yang kita diami semakin panas saja. Untuk itu, teknologi pun berbicara, AC (Air Conditioner) digunakan untuk menghalau gerah.

Namun sayangnya, AC ternyata berdampak buruk kepada kesehatan. Beberapa dampak buruk AC untuk kesehatan itu di antaranya:

Ketergantungan dan gampang capek.

Bekerja di kantor ber AC atau berdiam di ruangan ber AC memang terasa nikmat. Akan tetapi begitu mereka keluar ruangan, maka mereka merasa tidak nyaman dan berkeringat. Dampak lainnya, mereka yang bekerja di kantor ber AC mereka jadi gampang capek.

Anda tentu pernah merasakannya?

Sejumlah penelitian juga menemukan risiko penyakit mata yaitu blepharis dan konjungtivitis meningkat kepada mereka yang sebagian besar waktunya dihabiskan di ruangan ber AC.

Lebih baik untuk kesehatan jika AC bersih. Jika AC kotor dan berdebu, maka AC yang kotor dan berdebu itu dapat menyebabkan sejumlah alergi.

Jika dalam satu ruangan yang ber AC ada orang yang sakit, maka virus dari orang tersebut akan gampang menular kepada orang lainnya apalagi dengan tidak adanya sirkulasi udara di ruangan yang tertutup.

Berkaitan dengan Covid-19, relawan Covid-19 dr. Tirta Mandira Hudhi atau akrab disapa dr. Tirta mengatakan orang kantoran Jakarta mudah kena Covid-19 karena tinggal lama-lama di ruangan ber AC yang tidak ada sirkulasi udaranya.

Dr. Tirta turun ke bawah dan mendapatkan jika orang-orang gelandangan justru tidak terkena Covid-19 karena mereka sudah terbiasa hidup susah, untuk makan saja susah.

AC juga berdampak buruk lainnya kepada kesehatan kulit dan paru-paru Anda. Tekstur kulit Anda akan semakin kering dan suhu serta kelembaban udara di ruangan ber AC berubah mendadak yang berefek buruk kepada sistem pernafasan manusia.

Itulah keuntungan orang yang tinggal di desa. Mereka memperoleh AC alamiah dari udara pegunungan yang harum semerbak, banyak pepohonan dan tanaman menghijau. Apalagi jika di pagi hari, embun ciptaan Tuhan yang bagai kristal, sungguh indahnya yang sangat sulit ditemukan di kota.

Anda tentu hafal dengan syair lagu "Rumah Kita" yang dilantunkan oleh Achmad Albar. Beberapa syairnya menyebut-nyebut, haruskah kita berangkat ke kota yang penuh dengan tanya?

Bunga bakung, alang-alang, semua nikmat dan anugerah Yang Kuasa ada di sini.

Dari keamanan, tingkat kriminalitas di desa jauh lebih baik ketimbang di kota. Silakan Anda perhatikan di berita.

Keuntungan lainnya tinggal di desa. Masyarakat desa umumnya dikenal dengan sikap yang ramah dan sopan santun. Satu orang berkunjung ke tetangganya untuk bersilaturahmi.

Gaya hidup dan pola makan di desa juga lebih baik dengan orang kota. Di desa kita bisa mendapatkan buah-buahan atau sayuran segar alami.

Desa juga jauh dari tingkat kebisingan atau kemacetan yang membuat stres seperti di kota. Banyak orang kota sebenarnya ingin beristirahat dan berlibur ke desa menikmati keheningan.

Kehidupan orang kota ini lekat dengan apa yang disebut dengan kehidupan hedonis. Gaya hidup mereka selalu dikejar-kejar oleh perkembangan tren yang tak mau kalah dengan yang lainnya. Sedangkan di desa penuh dengan kesederhanaan.

Gaya hidup di kota selalu meningkat dan mahal. Di desa Anda dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang sederhana dan terjangkau.

Dalam sebuah penelitian, ditemukan jika orang-orang desa lebih bersemangat hidup ketimbang orang kota.

Dalam kesederhanaan, orang-orang desa lebih dapat menahan diri untuk membeli kebutuhan-kebutuhan yang diinginkannya.

Sehingga lebih termotivasi untuk menyimpan uangnya atau menabung.

Berbeda dengan orang kota. Apalagi jaman teknologi canggih sekarang ini. Untuk membeli apa-apa mereka tinggal pencet-pencet smartphone saja. Hidup terdorong menjadi lebih boros.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun