Seakan menyadari strategi yang dilakukan lawan, Hendra/Ahsan mulai menunjukkan kepiawaiannya mengolah shuttlecock di gim penentuan.Â
Gim ketiga diakhiri dan ditutup untuk kemenangan Hendra/Ahsan dengan skor 21-11 saja. Campur tangan pelatih Hendri Imam Saputra pada jeda gim ketiga ternyata ampuh bagi percepatan pengumpulan poin. Pada jeda itu Hendra/Ahsan unggul 11-8. Hendri IP menasehati anak asuhnya untuk lebih cermat dalam melakukan placing.
Dengan kemenangan ini, Hendra/Ahsan akhirnya lolos ke semifinal BWF World Tour Finals.
Di final BWF ini Hendra/Ahsan setidaknya mencatat enam kali lolos. Dan gelar juara dikantongi pada tahun 2013, 2015, dan 2019.
Dibandingkan dengan ganda Malaysia, Woh/Aaron baru dua kali lolos yaitu pada 2019 dan 2020.
Pada situasi wajib menang tadi, nampaknya Hendra/Ahsan pantang berpikir hasil sebelum tuntas. Dan ternyata sukses. Skenario berpikir seperti itu pernah kejadian di BWF World Tour Finals 2015.
Pada saat itu Hendra/Ahsan berada di Grup A. Situasinya sama seperti sekarang ini, wajib menang. Pada akhirnya, Hendra/Ahsan lolos dengan mengalahkan ganda Cina Fu Haifeng/Zhang Nan. Bukan hanya sampai di situ, Hendra/Ahsan bahkan keluar sebagai juaranya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H