Dalam usia 2 tahun seharusnya si kecil sudah menguasai 20 kata, menunjuk dan berkomunikasi ketika ingin sesuatu dengan gerakan tangan atau dengan dua kata. Misalnya "Adi lapar".
Di usia 3-5 tahun si anak seharusnya sudah bisa memahami kosakata yang lebih panjang. Misalnya, "ayo buka baju, mandi dulu", atau "ayo cuci tangan, terus pakai sabun" dan sebagainya.
Keterlambatan atau gangguan bicara pada anak dapat disebabkan karena adanya gangguan kecerdasan, dan ada kelainan pada organ bicara, dan kesalahan orangtua.
Si anak jarang diajak berinteraksi dan sering membiarkan nya tiduran saja atau didiamkan. Mengajak si kecil berinteraksi akan bisa menjadi modal yang menjadi bekal dasar karena menambah kosakata yang dimiliki si anak.Â
Berbicara dengan menggunakan Baby Talk memang lucu dan ungkapan saking gemasnya kepada si anak.
Gloria Martha Uli Siagian, M.Psi., Head of ECY/EL Guidance Counselor Binus School Serpong Tangerang, menjelaskan penggunaan Baby Talk dapat memiliki dampak buruk bagi tumbuh kembang si kecil.
Penggunaan kata yang benar sangat diperlukan agar si anak dapat belajar pengucapan kata yang tepat. Tidak tertutup kemungkinan bagi anak bisa cadel. "Risiko ditanggung orangtua sendiri," kata Gloria.
Misalnya jika si anak menyebut "kursi" dengan "kuci", lalu malah orangtua memakai kata "kuci" maka si anak akan berpikir jika kata yang tepat untuk benda itu adalah "kuci".
Psikolog yang akrab disapa Anggi itu menambahkan Baby Talk boleh dipakai jika si bayi masih dalam tahap cooing. Anda bisa juga melakukan echoing (uuuu atau oooo) atau babbling (mamamama, papapapa, nanananana). Tahap ini umumnya pada usia 3-4 bulan. "Selanjutnya kenalkan dengan pengucapan sebenarnya," kata Anggi.
Hal ketiga yang dapat menyebabkan anak mengalami gangguan bicara adalah memperkenalkan terlalu dini gadget kepada si anak. Sebuah studi mendapatkan anak yang keseringan bermain gadget (tayangan berlayar) akan mengalami speech delayed. Hal itu lantaran komunikasi dengan gadget hanya berjalan satu arah.
Stimulasi lain yang dianjurkan, pujilah si kecil jika berhasil mengembangkan kemampuannya, libatkan anak dengan percakapan dengan anak-anak seusianya, dan bacakan buku cerita.