Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Yuk, Jadikan Cemburu sebagai Bumbu Cinta, Bukan Candu yang Membuat Hubungan Berakhir Duka

10 Januari 2021   10:05 Diperbarui: 10 Januari 2021   14:51 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cemburu (sehatq.com)

Psikolog lain, Adi Samesti, M.Psi., dari ABusiness Consultants mengatakan faktor cemburu ini bisa disebabkan karena kenangan pada masa lalu. Misalkan si pasangan mempunyai banyak teman cantik di kantornya, berhubungan dagang dengan para wanita geulis dan sebagainya. Atau sebaliknya, jika wanita, banyak berhubungan dengan pria-pria cakep.

Sikap ramah kepada para relasi juga bisa menjadi penyebab munculnya cemburu itu.

Itu pendapat dari yang berwewenang (dua orang psikolog). Ada beberapa pendapat lagi dari profesi lainnya soal cemburu ini.

Kho Ping Hoo, seorang penulis buku-buku, sering mengatakan mengapa muncul rasa cemburu di dalam hati. Perasaan ini muncul, karena pasangan kita menjadi kebahagiaan kita sendiri karena cintanya. 

Jadinya akan berdarah-darah hatinya, dan gelisah, jika cinta pasangan beralih sayang kepada orang lain. Jadi, cemburu buta bahkan dapat berakibat buruk, bahkan membunuh.

Senada, secara psikologis, Rani Agias mengatakan perasaan cemburu dipicu oleh ketergantungan yang berlebihan kepada pasangan, merasa diri sendiri tidak pantas, tidak nyaman dengan diri sendiri, dan neurotisisme. Neurotisisme atau neuroticism adalah gampang cemas.

Rani mengatakan dalam cemburu ada tiga faktor yang nampak, yaitu perilaku, emosi, dan kognitif. Jika terjadi kombinasi antara ketiga faktor itu, maka akan muncul kelakuan ekstrem seperti membunuh. Untuk itu diperlukan kendali emosi yang kuat. Memang tidak gampang.

"Harus dilatih untuk mengendalikan emosi itu dengan baik," katanya.

Lantas bagaimana dengan ungkapan cemburu itu tandanya cinta. Ini adalah cemburu yang sehat dan proporsional. "Ini dibutuhkan. Ini adalah ungkapan ekskpresi bahwa dia memang benar-benar mencintai dan ingin tetap menjaga hubungan," tuturnya.

Mengenai cemburu buta, Rani mengatakan cemburu buta itu buta, tidak melihat. Jika demikian jadi "nabrak-nabrak" lantaran kendali diri yang bersikap irasional dan lemah.

Rasa cemburu yang berlebihan dapat merusak dan memicu pertengkaran dalam suatu hubungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun