Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sulitnya Perjalanan Ibadah Jaman Belanda, Siapakah Haji Pertama di Nusantara?

8 Januari 2021   10:05 Diperbarui: 8 Januari 2021   10:08 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Haji jaman Belanda (historia.id)

Kendati sebenarnya, Bratalegawa adalah seorang penganut Hindu yang ketat, sama seperti saudara-saudaranya, kedua orangtuanya, dan para anggota kerajaan Galuh.

Kerajaan Sunda Galuh ini ibukotanya adalah Kawali (Ciamis sekarang), tanah kelahiran Bratalegawa.

Sebagai Muslim, Bratalegawa yang memang kaya raya, lantas menunaikan ibadah haji. Setelah selesai menjalankan segalanya, Bratalegawa lantas dijuluki sebagai Haji Purwa. Purwa artinya yang utama atau yang pertama.

Karena Bratalegawa lah tokoh Sunda pertama yang berhasil naik haji. Namanya pun lalu menjadi Haji Baharuddin Al-Jawi.

Bukan hanya sekedar mengantongi gelar Haji, Bratalegawa pun ingin menyebarkan agama Islam yang kini dianutnya. Pulang dari Mekkah dia langsung ke tanah kelahirannya Kawali. Haji Baharuddin Al-Jawi ingin menyebarkan Islam di kerajaan Galuh nya.

Yang dilakukan pertama kali untuk itu, Al-Jawi berusaha untuk mengislamkan Ratu Banawati dan saudara kandungnya Girl Dewanti, serta para petinggi kerajaan.

Akan tetapi saking ketatnya pengaruh Hindu, Al-Jawi gagal dalam upayanya. Dalam upayanya Al-Jawi juga dibantu oleh rekan-rekannya dari Arab.

Namun Al-Jawi tidak patah arang. Dia lantas hijrah ke Cirebon (dulu disebut Caruban Girang), masih dalam upaya menyebarkan Islam.

Berlainan dengan di Kawali, masyarakat Caruban Girang malah menyambut positif apa yang diajarkan Al-Jawi. Banyak masyarakat Cirebon lalu memeluk agama Islam. Dan tahukah Anda jika Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) adalah salah satu pengikut Al-Jawi yang meneruskan perjuangan tokoh Sunda pertama yang naik haji tersebut?

Selain banyak kecurangan dan penipuan, pelaksanaan ibadah haji jaman Hindia Belanda memakan waktu yang sangat lama untuk bisa sampai ke Mekkah.

Pada prosesnya, para calon jemaah haji harus berlayar dulu ke Aceh. Dari situ dengan menggunakan kapal dagang mereka ke India. Dari India harus ke Yaman dulu. Jika beruntung, dari situ mereka baru bisa langsung ke Jeddah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun