Kecurangan yang dilakukan pasangan nomor 3 di antaranya menggunakan money politik dan bagi-bagi jilbab. Dalam hal tersebut O meminta KPU untuk mengulang pemungutan suara di seluruh TPS di Kabupaten Limapuluh Kota.
Bagaimana seorang ahli huruf dapat mengartikan huruf O yang dimiliki O itu, apakah bakal mendatangkan keberuntungan atau bagaimana?
Nyatanya O kini menjadi "orang". Beliau lulus dan mengantongi sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah. Dan kini beliau pengacara.
O pun bangga dengan namanya. Menurutnya ini adalah warisan abadi yang ditinggalkan kedua orangtuanya sebelum meninggal. "Saya bangga punya nama O" kata O.
O pun menyimpan kenangan tersendiri ketika dia di SMP. Gurunya di SMP memintanya untuk berganti nama. Gurunya menyarankan mengganti menjadi Osnawati. Namun ayahnya tidak mau, alasannya karena namanya sudah terdaftar dalam daftar keluarga PNS (Pegawai Negeri Sipil).
"Ayah saya bilang masa SMP tidak lama, enam tahun lagi saya kuliah, tetap saja pakai nama O," ujar O.
Agar gurunya tidak tersinggung, Djainun mengatakan bahwa nama itu tidak bisa diganti karena sudah tercatat di daftar keluarga PNS.
"Waktu itu kan masih jaman Orde Baru. Merevisi data PNS apalagi guru sulit, jadi alasan ayah tepat," kata O. Alhasil, gurunya di sekolah pun dapat memaklumi.
Saat di SMAN pun ada kesan yang berkesan bagi O.
O menjelaskan, gurunya di SMA berbeda-beda setiap mata pelajaran. Ada guru yang melihat daftar hadir siswa yang menyangka O itu bukan nama tetapi nol.
"Jadinya hadir atau tidak hadir, nama saya tetap diteliti. Tapi akhirnya guru tahu juga," kata O sembari tertawa.