Pada masanya, Kyai Kasur bersikeras untuk ikut berperang dengan Pangeran Diponegoro. Namun Nyai Kasur melarangnya.
Dari perbedaan pendapat itu pada akhirnya suami istri itu berpisah. Karena perpisahan itu Dusun Kasuran menjadi terbagi dua, yaitu Dusun Kasur Wetan dan Dusun Kasur Kulon.
Lantas Kyai Kasur dan Nyai Kasur membuat sumpah yaitu tidak akan tidur beralaskan kasur sebelum cita-cita Pangeran Diponegoro terwujud.
Pantangan itu pun disebarluaskan kepada penduduk Dusun Kasuran. Dan mereka mentaati nya, kendati ada satu dua yang melanggar.
Suatu hari ada pendatang yang menyewa rumah di dusun itu dan tidur dengan kasur. Anehnya, pada setiap Jum'at di kasurnya kedapatan seekor ular yang melingkar.
Kasus lain terjadi pada tahun 1986. Ada seorang Brimob yang ditugaskan di sana. Dia membawa segala peralatan rumah tangga dan kasur untuk tidur. Brimob pun tidur di atas kasur.
Tak lama kemudian, anggota Brimob itu kedapatan sakit keras tanpa ada gejala-gejala dulu sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H