Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sri Mulyani Kalah dari Nicke Widyawati dalam "100", Kenapa?

10 Desember 2020   09:01 Diperbarui: 10 Desember 2020   09:04 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kata pengantarnya, Fortune menyebutkan jika Nicke Widyawati merupakan seorang pemimpin dari sebuah perusahaan negara yang membawahi 32.000 karyawan di seluruh dunia dan perusahaan yang berpendapatan lebih dari 54,6 miliar dolar AS per tahunnya.

Dengan demikian, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati merupakan satu-satunya eksekutif perusahaan Indonesia yang masuk daftar 50.

Secara keseluruhan, Fortune menilai ke 50 eksekutif wanita itu adalah memiliki kemampuan untuk bangkit dari perusahaan yang dipimpinnya, serta bertahan di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Tak disangka, padahal sebelumnya, Pertamina menjadi trending topic di media sosial terkait perusahaan pelat merah itu mengalami kerugian di semester pertama tahun ini. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, Pertamina meraup untung. Perusahaan minyak dan gas ini pun lantas keluar dari 500.

Komisaris Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama lantas dicerca habis-habisan oleh orang yang membencinya. Dialah dianggap orang yang paling bertanggungjawab atas kerugian tersebut. Banyak pihak meminta agar jabatan mantan Gubernur DKI Jakarta itu dicopot saja.

Akan tetapi Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan tidak perlu ada penggantian jabatan. Menurutnya, kerugian Pertamina itu wajar saja. Di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, bukan Pertamina saja yang rugi.

Perusahaan-perusahaan migas lainnya di dunia bahkan mengalami kerugian yang jauh lebih besar, seperti BP asal Inggris, atau Shell asal Belanda dan Exxon asal Amerika Serikat.

Bahkan Saudi Aramco asal Arab Saudi yang digadang-gadang sebagai perusahaan (minyak) yang paling menguntungkan di dunia, kendati masih untung akan tetapi keuntungannya sangat tergerus akibat pandemi Covid-19.

Sri Mulyani memang mencatat sejumlah prestasi. Pada tahun 2008, wanita kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962 (58) itu mendapatkan reward sebagai Finance Minister of The Year 2008 for Asia.

Bahkan pada tahun 2018, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Best Minister in the World, alias Menteri Terbaik di Dunia. Saat itu Sri Mulyani mendapatkan Award nya di di Dubai, Uni Emirat Arab pada kesempatan World Government Summits.

"Tahun lalu Sri Mulyani mengantongi penghargaan Menteri Terbaik," kata Forbes, Rabu (9/12/2029).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun