Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Presiden Minta Liburan Panjang Akhir Tahun Dikurangi, Ingat Selalu "Pesan Ibu"

25 November 2020   10:05 Diperbarui: 25 November 2020   10:21 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liburan panjang di tengah pandemi (tirto.id)


Bagi masyarakat di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, terlebih Indonesia, tak pelak liburan panjang Lebaran adalah momen yang paling dinanti-nanti kan di setiap tahunnya.

Selain momen untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga dan handai taulan, momen Lebaran juga adalah saatnya refresh rutinitas kita yang sudah dijejali dengan segala macam problematika sepanjang tahun.

Namun tiada nyana dan tiada diduga, wabah Covid-19 melanda menjadi pandemi. Dengan berat hati, untuk mencegah munculnya klaster baru penularan, pemerintah memberlakukan larangan mudik pada Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah lalu.

Sedih, apa mau dikata, Liburan panjang pun batal.

Sebagai gantinya pemerintah mengalihkan cuti Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah dialihkan ke akhir tahun. Total ada 11 hari libur yang dapat kita nikmati dari tanggal 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021.

Mendekati akhir tahun, pandemi Covid-19 masih belum juga landai. Dalam Ratas (Rapat Terbatas) di Istana Negara pada Senin, 23 Nopember 2020, Jokowi berkesempatan memutuskan agar cuti akhir tahun ini dikurangi jumlahnya.

Keputusan itu diambil Jokowi setelah bercermin dari munculnya kasus-kasus baru Covid-19 paska dua kali libur panjang pada Agustus dan Oktober 2020 lalu.

Klaster long weekend ini muncul dikarenakan banyak masyarakat yang masih menganggap remeh aturan protokol kesehatan.

Usai Ratas, Menteri Koordinator Pembangunan Nasional dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy  mengatakan kepada awak media bahwa Presiden memberikan arahan agar ada pengurangan liburan panjang akhir tahun dan segera diadakan rapat koordinasi yang dilakukan PMK dengan kementerian dan lembaga terkait.

Dalam berbagai kesempatan apa pun di masa Pandemi Covid-19 ini kita harus selalu ingat "Pesan Ibu" yaitu memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan, jangan sampai tertular, jaga keluargamu. Sebuah edukasi yang menggema, alias masyarakat harus terus menerapkan prinsip protokol kesehatan yaitu 3M.

Sejumlah pihak menyambut baik adanya arahan dari Bapak Presiden mengenai long weekend akhir tahun itu. Mereka memuji sebagai adanya prioritas dari pemerintah untuk mengendalikan kasus Covid-19.

Namun demikian, Wakil Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), Maulana Yusran, malah menyayangkan adanya pengurangan long weekend akhir tahun tersebut.

Alasan Yusran itu karena tentu masyarakat kecewa setelah sebelumnya ada harapan libur panjang pindah ke akhir tahun setelah sembilan bulan terpenjara oleh pandemi.

Menurut Yusran, sebaiknya pemerintah memperketat fungsi pengawasan dan menegakkan sanksi kepada masyarakat saat bertamasya.

Pada 9-16 Nopember 2020 Situs PegiPegi mengadakan survei kepada 1490 responden.

Survei itu menjaring pendapat responden, antara lain dengan pertanyaan apakah mereka sudah memiliki rencana untuk bepergian di akhir tahun. Kendaraan apa yang akan digunakan (kendaraan pribadi/pesawat).

Berkaitan dengan protokol kesehatan dalam mengeksekusi liburan itu mereka dipertanyakan apakah mereka merasa mampu dapat mematuhi aturan prokes. Percaya lokasi yang dikunjungi sudah menerapkan prokes?

Ataukah mereka merasa sehat untuk mengeksekusi liburan langka ini? 

Disebut langka, karena inilah kesempatan untuk "membalas dendam" setelah liburan panjang Lebaran 1 Syawal 1441 Hijriyah yang lalu ditiadakan. Dan inilah momen langka karena secara bareng-bareng umat Kristiani yang merayakan Natal pada 25 Desember, juga long weekend. Ada Tahun Baru juga, 1 Januari 2021.

Sangat menarik survei yang dihelat oleh PegiPegi tadi. Anda sendiri bagaimana, sudah ada rencana apa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun