Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Padahal "Si Anak Hilang" Dulu Dimanjakan Soeharto, Ngotot Ingin Merdeka, Kini Miskin

17 November 2020   09:01 Diperbarui: 17 November 2020   09:05 2976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah cara Soeharto untuk menyenangkan rakyat Timor Timur yang hampir seluruhnya beragama Kristen, kendati mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam

Warisan Soeharto yang berdiri di ketinggian Bukit Futucama itu kini banyak dikunjungi oleh para wisatawan sebagai salah satu destinasi wisata di Timor Leste.

Sebelumnya, untuk menghormati para pahlawan yang telah berjuang untuk merdeka dari Portugis dan berintegrasi dengan Indonesia, Presiden Soeharto juga menitahkan membangun monumen yang disebut dengan Monumen Integrasi.

Dalam titahnya, Soeharto meminta agar Patung Cristo Rei dimiringkan ke arah Jakarta, ibukota Indonesia. Inilah yang lantas menimbulkan kontroversi.

Upaya Soeharto merebut hati rakyat Timor Timur itu ternyata berujung kegagalan. Melalui sebuah referendum yang disponsori PBB, 78 persen rakyat Timor Timur lebih memilih untuk lepas dari Indonesia.

Ya, kendati banyak yang menyebutkan Indonesia itu biadab, tapi ada juga segelintir orang yang pro Indonesia, di antaranya adalah Arnaldo dos Reis Araujo, yang lantas mendirikan Partai APODETI (Associacao Popular Democratica Timorense) yang bertujuan menggabungkan Timor Timur menjadi bagian dari Indonesia.

Paska militer Indonesia aneksasi di Timor Timur dan terjadi bentrokan dengan Fretilin, saat itu di sana ada tiga partai terbesar, yaitu Fretilin yang ingin berdiri sendiri, UDT yang berpihak kepada Portugis, dan APODETI yang pro Indonesia.

Pada saat itu, sejumlah orang yang ingin bergabung dengan NKRI menjadi korban kekejaman pasukan Fretilin, inilah lantas yang membuat banyak pengungsi yang berpindah ke perbatasan NTT.

Arnaldo dos Reis Araujo lantas pergi ke Jakarta untuk meminta bantuan. Setelah dia kembali ke Timor Timur, Araujo ditangkap oleh Fretilin.

Untuk menyelamatkan mereka yang pro Indonesia, TNI lantas diterjunkan ke Timor Timur. Sebelumnya, Arnaldo dos Reis Araujo ini adalah Gubernur pertama Timor Timur kala itu, dan Wakil Gubernur nya adalah Fransisco Xavier Lopes da Cruz.

Di Timor Leste sekarang ada empat bahasa yang digunakan di sana, yaitu Bahasa Tetun (bahasa lokal setempat), Bahasa Indonesia (bahasa pergaulan dan perdagangan) Bahasa Inggris, dan Bahasa Portugis (bahasa pemerintahan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun