Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Grup H, Sindiran "Gini Aja Grup Neraka" Menjadi Trending Topic di Indonesia

5 November 2020   10:47 Diperbarui: 5 November 2020   17:29 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


 Laga match day ke 3 Liga Champions yang digelar pada Kamis (5/11/2020) sudah jamak yang paling mendapat sorotan adalah tim-tim dari negeri Ratu Elizabeth.

Grup H, grup yang digadang-gadang sebagai grup neraka, Manchester United pada akhirnya masih menduduki puncak klasemen sementara dengan enam poin. Ini pasalnya, tim yang berjuluk Setan Merah itu mengalami kekalahan pertama dari tiga laga yang sudah dimainkan.

Di lain pihak, Istanbul Basaksehir memetik tiga poin pertamanya. Pasukan Ole Gunnar Solskjaer kalah 1-2 dari Basaksehir di Stadion Basaksehir Fatih Terim.

Diharapkan dapat memperoleh angka dari laga ini, MU malah tergelincir. Mereka malah menang dari PSG sebelumnya 2-1 dan dari RB Leipzig 5-0. Kedua tim tersebut merupakan finalis dan semifinalis Liga Champions musim lalu.

Melakoni laga di Red Bull Arena, Banteng Merah mengusung misi balas dendam atas kekalahan mereka 0-3 dari Les Parisiens di semifinal Liga Champions musim lalu.

Pada saat itu gawang Die Roten Bullen dibobol oleh Juan Bernat, Angel Di Maria, dan Marquinhos.

Cederanya dua andalan Paris Saint-Germain, Neymar dan Kylian Mbappe yang mana dengan demikian mereka tidak turun, boleh saja dijadikan alasan klub Paris itu atas kekalahan mereka. Apa pasal?

Kylian Mbappe bermasalah dengan hamstring nya, sementara Neymar dengan pahanya.

"Dengan Mbappe dan Neymar, PSG lebih kuat, tetapi kami juga tampil tanpa kekuatan terbaik," kata pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann sebelum kick off.

Ya, RB Leipzig juga tidak bisa menurunkan dua pemain andalan mereka, yaitu Konrad Laimer dan Lukas Klostermann.

Mampukah Banteng Merah menuntaskan misinya?

RB Leipzig dikejutkan oleh gol dari lawannya ketika laga baru bergulir enam menit. PSG unggul terlebih dahulu lewat gol yang diciptakan oleh Angel Di Maria. Berawal dari kesalahan Dayot Upamecano, bola direbut oleh Moise Kean lantas si kulit bundar dioperkan ke Di Maria. Di Maria menaklukkan kiper Peter Gulacsi. 1-0 PSG memimpin.

Tak lama berselang, PSG menyia-nyiakan peluang untuk menggandakan keunggulan. Di Maria gagal menjadi algojo, bola yang diarahkan ke kiri dapat dibaca oleh Gulacsi.

Penalti diberikan karena tangan Upamecano handball di kotak terlarang.

Menit ke 39 dan 40 PSG menyarangkan bola ke gawang Leipzig. Akan tetapi kedua gol itu dianulir wasit yang memimpin jalannya pertandingan.

Di Maria yang menyarangkan bola di menit ke 39 sudah dikibarkan bendera oleh hakim garis tanda telah terjadi offside terlebih dahulu. Sedangkan di menit ke 40, gol Moise Kean juga dianulir karena offside juga.

Semenit kemudian tuan rumah menyamakan kedudukan. Umpan tarik yang dilepaskan Angelino dituntaskan dengan sempurna oleh Nkunku. 1-1.

Skor ini bertahan dan menghiasi jeda babak pertama.

Keberuntungan menghampiri tuan rumah, mereka mendapatkan hadiah penalti di menit ke 57. Penalti diberikan karena handball Presnel Kimpembe di kotak terlarang. Maju sebagai algojo, Emil Forsberg melaksanakan tugasnya dengan baik. 2-1 Leipzig unggul.

Panik ingin mengejar ketinggalan, membuat PSG malah akhirnya harus (pada akhirnya) bermain dengan 9 orang pemain).

Di menit ke 69, wasit memberikan kartu kuning kedua kepada Idrissa Kurzawa yang membuat PSG harus bermain dengan 10 orang pemain.

Kehilangan seorang pemain membuat tim tamu kesulitan melakukan serangan. Sementara Leipzig terus menekan lawannya agar mereka lumpuh dengan kekurangan pemainnya.

PSG kehilangan satu pemain lagi. Kimpembe mendapat kartu kuning kedua. Beruntung ini terjadi di masa injury time (95). Sehingga mereka harus bermain dengan 9 orang pemain.

Tak lama kemudian wasit pun meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 2-1 tetap bertahan menjadi milik RB Leipzig.

Sesaat setelah kekalahan MU dari Istanbul Basaksehir, netizen ramai-ramai menyindir soal pernyataan MU "Gini aja grup neraka?". Pernyataan tersebut sempat dilontarkan MU ketika MU membekuk dua lawan sebelumnya, Leipzig dan PSG.

Detik.com melaporkan sindiran tersebut bahkan sempat menjadi trending topic kedua di Indonesia. Sindiran tersebut sejajar dengan trending topic lainnya seperti Pemilihan Presiden Amerika Serikat dan gempa bumi yang terjadi di Sukabumi.

Sedikit catatan, hasil dari Grup H itu menjadikan Istambul Basaksehir menjadi tim pertama yang memutus tren tak terkalahkan MU 10 kali beruntun pada partai tandang. Terakhir kali MU kalah adalah dari Liverpool di Premier League, Januari lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun