Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

STA Jakarta, Tokoh Ini Sebut Ruhut Memang Selalu Merundung Anies

3 November 2020   10:02 Diperbarui: 3 November 2020   17:15 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Anies Baswedan dalam kaitannya dengan Jakarta memperoleh STA (Sustainable Transport Award) 2021 atau Penghargaan Transportasi Berkelanjutan menjadi trending topic di media massa.

Pengumuman pemenang itu dilakukan secara virtual di konferensi transportasi internasional dalam acara MOBILIZE 2020 pada 26-30 Oktober 2020.

ITDP menyatakan dalam Twitternya jika Jakarta juara dunia, dan berhak mendapatkan STA. Selamat buat Anies Baswedan.

ITDP (Institute for Transportation and Development) adalah sebuah organisasi nirlaba yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1985 bertujuan untuk memberikan penghargaan dan mendorong kota-kota di dunia untuk menyelenggarakan suatu sistem transportasi yang benar.

Benar dalam hal ini adalah mengurangi pemakaian kendaraan pribadi, ongkos yang murah, dan ramah lingkungan. Patut dibanggakan dalam hal ini Jakarta mengalahkan kota-kota lainnya di dunia seperti San Francisco di AS, Buenos Aires di Argentina, Frankfurt di Jerman, dan banyak lagi.

Tak salah jika Anies Baswedan sebagai gubernur bangga atas prestasi tersebut.

Mantan Mendikbud itu tidak begitu saja tenang mengklaim bahwa itu hasil kerjanya. Orang-orang yang melihat keberhasilan ini beranggapan jika prestasi itu adalah berkat rintisan dari gubernur-gubernur sebelumnya, yaitu Sutiyoso, Ahok, dan Jokowi. Ada juga yang membawa-bawa nama Fauzi Bowo.

Salah satunya dikatakan oleh Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, yang mengatakan itu bukanlah prestasi Anies Baswedan. Untunglah, pernyataan itu mendapat sanggahan dari Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon.

Menurut Fadli, Fadjroel seharusnya malu mengatakan demikian. Giliran mendapat penghargaan dijelek-jelekkan, sedangkan kalau ada masalah pihak istana cuci tangan.

Bagaimana pun Anies Baswedan adalah gubernur nya DKI Jakarta sekarang, mendapatkan penghargaan juga di saat Anies sedang berkuasa. Tentu Anies Baswedan sangat berjasa dalam menyelamatkan muka Indonesia.

Kecaman lain datang dari mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Menurut Ferdinand Anies seharusnya berterimakasih kepada pendahulunya.

Ferdinand menyebutkan MRT dan LRT merupakan produk dari Ahok dan Jokowi, sedangkan busway merupakan produk dari Sutiyoso.

Selanjutnya Ferdinand mengatakan jika Anies tidak berterimakasih kepada pendahulunya itu, sama saja dengan tidak menghargai mereka.

Bahkan Gilbert Simanjuntak, anggota fraksi PDIP DKI Jakarta, mengatakan Transjakarta pada mula pertamanya adalah usulan dari Fauzi Bowo. MRT dan LRT juga dibuat pada era Bang Yos yang diteruskan ke era Jokowi dan Ahok.

"Anies Baswedan hanya melanjutkan kinerja gubernur sebelumnya," kata Gilbert, Minggu (1/11/2020).

Lepas dari semua pendapat itu, sebenarnya Jakarta juga pernah mendapatkan "Honorable Mention" atau juara ke 2 STA 2020 yang diumumkan pada ajang di Washington DC, AS, 14 Januari 2020.

Lepas dari kebanggaan akan hasil kinerja yang berprestasi itu, sebagai "pendukung" Anies Baswedan, tentunya tanpa Anies Jakarta tidak akan mendapatkan penghargaan ini.

Yang saya tahu, pada masa kepemimpinan Anies Baswedan ini saya mengenal setidaknya dua kartu yang menguntungkan bagi warga Jakarta pengguna moda transportasi, karena harganya yang terjangkau.

Untuk menggunakan Transjakarta, kita cuma kehilangan "pulsa" Rp 3.500 untuk sekali naik busway ini dengan tujuan kemanapun. Dengan menggunakan kartu yang dapat di top up dulu.

Kartu Transjakarta ini juga berintegrasi dengan MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit).

Sedangkan untuk Jaklinko (Jakarta Lingkungan Kota) dengan hanya memiliki kartu Jaklinko seharga Rp 30.000 yang dapat dibeli di halte-halte busway yang menyediakan nya, maka kita akan dapat menggunakan kartu ini untuk naik Jaklinko seberapa kali pun.

Jaklinko juga berintegrasi dengan Transjakarta.

Coba seandainya Anda bepergian dengan naik angkot biasa. Sekali naik ongkosnya Rp 5.000. Berapa kali Anda menggunakan transportasi itu dalam sebulan atau dua bulan. Jika 20 kali saja, Anda harus merogoh kocek Rp 100.000.

Sampai saat ini Pemprov DKI sudah membuat 63 kilometer jalur sepeda dari rencana 500 kilometer. Anies Baswedan juga tentu meneken Pergub untuk penggunaan jalur ini.

Sementara itu Wakil Sekjen PA 212 Novel Bamukmin menanggapi komentar Ruhut Sitompul mengenai Anies Baswedan. Menurut Novel kalau tidak nyinyir dengan Anies Baswedan bukan Ruhut namanya.

Novel mengatakan Ruhut selama ini selalu merundung kepada Anies. Sebelumnya Ruhut mengatakan penganugerahan STA Jakarta itu hanyalah sebuah keberuntungan bagi Anies Baswedan.

Dengan adanya moda transportasi, Transjakarta, Jaklinko, MRT, dan LRT saya nilai ini sangat menguntungkan berbagai pihak mulai dari pengusaha angkutan, supir, maupun warga Jakarta penggunanya.

Sebagai juaranya, maka pada tahun depan, giliran Jakarta yang akan menjadi tuan rumah konferensi MOBILIZE 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun