Dua keuntungan bakalan dipetik jika Sandiaga Uno jadi menjabat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).Â
Sandiaga Uno menjadi sorotan karena mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu dicalonkan DPC dan DPD PPP diangkat sebagai kandidat caketum PPP dalam muktamar mendatang, Desember 2020.
Selaku sekretaris jenderal partai berlambang Ka'bah itu, Arsul Sani turut angkat bicara mengenai pencalonan Sandiaga Uno. Arsul Sani mengatakan seorang eksternal tidak boleh langsung menjadi Ketua Umum, dia harus duduk dulu di DPP minimal satu periode.
Arsul Sani mengatakan itu berdasarkan AD/ART partai. "Sandiaga tidak bisa langsung menjadi Ketua, harus di DPP dulu, baru dalam muktamar 5 tahun lagi bisa," jelas Arsul Sani.
Selain Sandiaga Uno yang eksternal, ada dua lagi, yaitu Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur) dan Gus Ipul (Wakil Gubernur Jawa Timur).
Dari internal yang maju dalam muktamar nanti adalah Suharso Monoarfa (Plt Ketum PPP, Menteri PPN/Kepala Bappenas). Mardiono (Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PPP), dan Ahmad Muqowam (tokoh senior PPP).
Apabila Sandiaga Uno merespon pencalonan dirinya, maka kader-kader PPP yang hadir di muktamar IX dapat merevisi AD/ART partai berlambang Ka'bah itu.
Sosok Sandiaga Uno yang populer dinilai dapat menyelamatkan PPP dari ambang kehancuran. Sandiaga Uno dinilai sebagai tokoh yang kuat.
Sandiaga Uno memiliki pengalaman politik dalam dua kontestasi besar yaitu Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 lalu. Sandiaga merupakan tokoh muda dan tajir.
Tanpa ketua yang kokoh baik secara ketokohan maupun logistik, PPP terancam mengalami kemunduran.
Dalam pertimbangannya untuk menerima pinangan tersebut, Sandiaga bakal mendapatkan keuntungan bila dia menjadi orang nomor satu di PPP. Ini dikarenakan Sandi berhasrat untuk maju dalam Pemilihan Presiden mendatang.
Untuk itu sebagai partai besar, PPP akan menguntungkan Sandi karena mendapatkan dukungan yang besar pula.
Kecocokan Sandiaga Uno menjadi Ketum PPP juga dapat dilihat dari ke Islaman Sandi yang tak diragukan lagi. Sebagai seorang pengusaha tajir, Sandi juga dinilai dapat membantu menggerakkan mesin partai.
Sedangkan alasan Khofifah masuk bursa, karena Khofifah merupakan mantan kader partai Islam itu.
Suharso Monoarfa dari internal yang maju dalam muktamar nanti bukannya diabaikan, kendati ketokohannya di PPP kurang terlihat.
Suharso Monoarfa lebih sering terlihat ke publik sebagai seorang Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas.
Beberapa pengamat menilai PPP saat ini sedang dalam krisis kepemimpinan. Dicokoknya Muhammad Romahurmuziy oleh KPK mengurangi kepercayaan publik kepada PPP.
Romahurmuziy mencoreng PPP karena keterlibatannya dalam apa yang disebut dengan jual beli jabatan di Kementerian Agama, korupsi.
Sejak itu, Suharso Monoarfa dipilih menjadi Plt Ketum.
Mundurnya partai berlambang Ka'bah itu juga dapat terlihat dari perolehan suara mereka yang hanya 4,52 persen dalam pemilu 2019 lalu, partai berlambang Ka'bah itu menjadi partai pas-pasan yang lolos ke parlemen.
Dengan demikian, finansial mereka juga terdampak, mereka mengalami kesulitan finansial.
Jadi wajarlah jika sejumlah DPC DPC PPP mengajukan Sandiaga Uno menjadi salah satu kandidat caketum mereka.
Dari segi muda, kepopuleran, dan tajir, Sandi sangat cocok untuk membangkitkan PPP.
Sejumlah pihak mulai menganalisa apakah Sandi bakal mau menerima pinangan tersebut
Kendati Ujang menilai alasan DPC DPC memilih Sandi sebagai tepat sasaran, akan tetapi menurutnya Sandi tidak akan begitu saja langsung menerima pinangan itu. Ujang menilai, Partai Gerindra merupakan "perahu besar" bagi Sandi untuk maju di Pilpres 2024.
Pendapat berbeda diungkapkan oleh pengamat politik Universitas Andalas Padang, Asrinaldi.Â
Asrinaldi memprediksi Sandi bakal menerima lamaran itu. Menjadi Ketua Umum PPP maka inilah kans terbesar pria kelahiran Pekanbaru 28 Juni 1969 itu untuk melaju di Pilpres 2024.
Bos Gerindra adalah Prabowo Subianto. Prabowo Subianto sendiri masih berhasrat besar untuk menjadi Presiden lagi. Sementara Sandiaga adalah tokoh muda yang sangat diinginkan masyarakat.
Oleh karenanya jika hengkang dari Gerindra, dia lebih banyak peluang, berjuang bersama PPP.
Sebagai partai yang bernuansa Islam, Sandi mempunyai kelemahan, yaitu dia bukan keturunan ulama seperti ketua-ketua sebelumnya. Sandi juga bukan murni kader PPP, kata Asrinaldi.
Menurut Anda, apakah Sandiaga Uno mau menerima pinangan itu, faktor-faktor apa lagi yang menjadi pertimbangan Sandi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H