Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ma'ruf Amin Sebut Indonesia Tukang Stempel Produk Halal, Apa yang Harus Dilakukan?

26 Oktober 2020   09:01 Diperbarui: 26 Oktober 2020   09:08 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Masakan Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim nya yang terbesar di dunia kalah dari Brasil dan Australia yang notabene mereka mayoritas beragama Kristen?

Berbicara soal pasar, ternyata kedua negara yang disebutkan di atas, yaitu Brasil dan Australia malah mengalahkan Indonesia dalam pangsa produk halal.

Global Islamic Economic Report 2019 menempatkan Brasil di posisi puncak eksportir makanan dan minuman halal senilai 5,5 miliar USD. Sedangkan Australia di posisi kedua senilai 2,4 miliar USD.

Pengakuan kalahnya kita dari Brasil dan Australia itu dikatakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam Webinar "Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia", di Istana Wakil Presiden, Sabtu (24/10/2020).

Untuk mewujudkan Indonesia menjadi pusat produsen halal dunia, menurut Ma'ruf Amin, maka perlu langkah yang strategis secara kolaboratif dan simultan dari pihak-pihak kepentingan yang terkait.

Mantan Ketua PBNU itu menjelaskan pada tahun 2030 penduduk Muslim di dunia akan mencapai 2,2 miliar jiwa, dengan demikian, ke depannya produk-produk halal ini bakal semakin diminta oleh pasar global.

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf Amin mengajak semua pemangku kepentingan terkait menjadikan negara kita bukan saja sebagai konsumen produk-produk halal tersebut tetapi juga menjadi eksportir terbesar di dunia.

Inilah apa yang dimaksudkan Ma'ruf Amin dengan pernyataannya bahwa Indonesia selama ini cuma menjadi tukang stempel produk halal dunia.

Sebagai contoh, Ma'ruf Amin menjelaskan fakta-fakta berikut ini. 

Sebagai negara dengan hampir 90 persen penduduknya Muslim, pada tahun 2018 saja negara kita mengonsumsi 10 persen pangsa produk halal dunia (atau sekitar 214 miliar USD). Dengan demikian Indonesia merupakan importir terbesar produk halal di antara negara-negara yang mayoritas Muslim.

"Ini berarti Indonesia hanya menjadi tukang stempel, sangat disayangkan," kata Ma'ruf, Sabtu (24/10/2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun