Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shin Tae-yong Bereksperimen, Pindahkan Irfan Jauhari dari Striker ke Sayap

13 Oktober 2020   09:01 Diperbarui: 13 Oktober 2020   09:05 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas U-19 Indonesia vs Makedonia Utara U-19 (rmco.id)


Hasil positif dikantongi Timnas U-19 Indonesia pada laga ujicoba melawan Timnas Makedonia Utara U-19 pada laga yang digelar di Stadion NK Junak Sinj, Split, Kroasia, Minggu (11/10/2020) malam WIB.

Menurunkan formasi 4-2-3-1, Garuda U-19 memetik kemenangan dengan skor akhir 4-1 atas lawannya.

Pasukan Shin Tae-yong unggul terlebih dahulu di menit ke 13. Berawal dari skema serangan cepat, umpan dari Braif Fatari dikonversikan menjadi gol oleh Witan Sulaeman lewat sepakan yang dilepaskan dari jarak dekat.

Skor 1-0 itu bertahan hingga jeda babak pertama.

Babak kedua baru bergulir dua menit. Makedonia Utara menyamakan kedudukan lewat titik putih yang dieksekusi oleh Dimitar Todorovski. Penalti diganjar usai Bagas Kaffa mengganjal Behar Feta di kotak terlarang.

Garuda kembali unggul menjadi 2-1 di menit ke 58 lewat sambaran dari Jack Brown. Jack Brown mencetak gol keduanya di menit ke 69 yang menjadikan Garuda unggul 3-1.

Gol itu berasal dari operan Bagas Kaffa dan diselesaikan dengan sempurna oleh pemain Lincoln City U-18 itu lewat sepakan kerasnya.

Keunggulan Garuda bertambah di menit ke 83 menjadi 4-1 lewat skema sepakan jarak jauh Beckham Putra Nugraha. Bola yang dilepaskan pemain Persib Bandung itu tidak sempurna diamankan kiper Novakov.

Setelah wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, skor 4-1 tetap bertahan menjadi milik Garuda.

Dengan demikian, Garuda mencatat kemenangan keempatnya selama ujicoba di Kroasia. Kemenangan pertama diraih atas Qatar dengan skor 2-1, yang kedua atas Dinamo Zagreb 1-0, dan atas NK Dugopolje 3-0.

Tadi di atas dikatakan Shin Tae-yong menerapkan pola 4-2-3-1 melawan Makedonia Utara. Sebenarnya Shin Tae-yong memang pernah mengatakan sebelum kick off, bahwa dia akan menerapkan pola yang lain.

Biasanya Garuda menerapkan 4-4-2. Alasan mantan pelatih Negeri Ginseng itu, karena dia menilai Makedonia Utara bukanlah tim sembarangan. Shin berpendapat, Makedonia Utara adalah tim yang bagus.

"Karakter permainan Eropa Timur melekat pada mereka. Mereka pasti akan memanfaatkan ujicoba ini untuk mengikuti kompetisi di Eropa," kata Shin.

Mengaca pada sembilan laga yang sudah dimainkan, performa Garuda Muda nampak menunjukkan statistik yang membaik dari setiap laga yang dimainkan.

Laga-laga sebelumnya, Garuda imbang melawan Tim Asia (Arab Saudi 3-3 dan Qatar 1-1). Dan kalah 1-7 dari Kroasia, 0-1 dari Bosnia Herzegovina, dan 0-3 dari Bulgaria.

Timnas U-19 sebenarnya sudah berada di Kroasia untuk Training Center sejak akhir Agustus lalu. Ada tujuh laga ujicoba yang dilakoni yang menurut rencana berakhir pada akhir September.

Setelah di Kroasia, road map Shin Tae-yong akan pindah Training Center ke Turki. Tetapi batal, dan pada akhirnya terjadilah Training Center Jilid II di Kroasia yang bakal melakoni 6 laga ujicoba.

Dua laga ujicoba pertama sudah dimenangkan, kita jadi penasaran bagaimana hasil ujicoba selanjutnya?

Shin Tae-yong menjawab pertanyaan yang dilakukan tim dari Detiksport di antaranya soal perkembangan permainan selama ini.

"Perkembangan positif. Dari saat Pelatnas di Jakarta hingga di Kroasia. Kemampuan meningkat dan pemain selalu bekerja keras," jawab Shin.

Selain soal fisik, Shin juga melihat ada kemajuan dalam dalam otot, taktik, dan lain-lain.

Usai laga laga ke 2 Jilid II, Shin Tae-yong memuji keberanian yang ditunjukkan Witan Sulaeman dkk. Menurutnya, para pemain sudah menjalankan apa yang direncanakan. Mengenai fisik pemain lawan yang berpostur tinggi, akan tetapi para punggawanya dinilai Shin tidak kalah dalam duel. "Penyelesaian akhir juga membaik," ujarnya.

Pemain pengganti Jack Brown menjadi bintang lapangan. Pemain blasteran Inggris dan Indonesia itu baru masuk di pertengahan babak pertama menggantikan Braif Fatari. Dan menyumbangkan dua gol.

Pada laga ini, selain menerapkan pola baru, Shin juga melakukan percobaan lainnya. Pemain Ipswich Town U-19, Elkan Baggot, dimainkan. Saddam Gaffar diplot di lini depan, Irfan Jauhari diplot sebagai wing kiri. Posisi Gaffar biasanya adalah striker. Muhammad Kanu juga dipercaya sebagai starter.

Shin mengemukakan alasannya mengadakan eksperimen tersebut. Shin mengharapkan nantinya setiap punggawa dapat bermain di berbagai posisi sesuai skema dan kebutuhan tim. Sebuah eksperimen yang berhasil.

Hadirnya Elkan Baggot di Timnas U-19 sedikit kejutan. Namanya tak sepopuler pemain keturunan lainnya seperti Jack Brown atau Paul Aro.

Hadirnya pemain jangkung itu memberikan warna tersendiri pada permainan rekan-rekannya ketika melawan Makedonia Utara. Permainannya taktis dan jarang membuat kesalahan. Pemain berpostur 194 cm memiliki gen blasteran Inggris, Indonesia, dan Thailand.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun