Kepada Susi Pudjiastuti, Tyson juga menceritakan masa-masa paling gelap di kehidupannya.
Sudut paling kelam itu menurut Tyson adalah saat dia beberapa kali mendekam di penjara.
Itulah titik terendah yang dikecap sang legenda.
Banyak uang yang didapatkannya menjadikan hidupnya tersandung ke kubangan lumpur.
Tyson mengisahkan kepada Susi Pudjiastuti, hidup di penjara itu sangat sulit terbayangkan. Sehari-hari pintu terkunci selama 24 jam.
"Sebenarnya itu tidak pantas untuk diungkapkan," kata Tyson.
"Apakah hal tersebut yang menjadi penggerak Anda masuk Islam?" tanya Susi.
Apa jawaban dari pertanyaan ini?
Tyson menyebutkan sejatinya dia sudah mualaf (sebutan untuk orang yang pindah agama ke Islam) sebelum masuk bui. Dalam situasi serba sulit itulah Islam disebutnya pelipur lara.
"Selepas bebas dari bui perasaan saya tetap sama. Saya tetap Muslim, saya percaya apa yang saya percayai," tuturnya.
Kendati sudah keluar dari kegelapan, akan Tyson kini mulai bangkit dari kubangan lumpur. Dia perlahan-lahan mulai menata kembali kehidupannya.