Usai laga, Neymar mengungkapkan kekesalannya di Twitter. "Salah satu penyesalan saya adalah mengapa saya tidak meninju saja si bajingan" tulis Neymar.
Neymar nampaknya kurang puas dengan hanya sekedar menempeleng. Dia ingin meremukkan muka Gonzales.
Di lain pihak, pelatih Marseille, Andre Villas-Boas, menyangkal tindak rasial telah dilakukan anak asuhnya.
Villas-Boas mengatakan tindakan tersebut dilakukan Neymar karena timnya kalah. "Tidak ada tempat rasisme di sepakbola," ujarnya.
Skor akhir laga tersebut dimenangkan oleh Marseille dengan skor 1-0 lewat gol yang diciptakan Florian Thauvin di menit ke 31. Alhasil, PSG duduk di peringkat ke 18. Laga perdana PSG juga kalah dengan skor yang sama (0-1) dari Lens, 10 September 2020 di Stade Felix Bollaert.
Les Parisiens sebenarnya unggul dalam penguasaan bola, yaitu 65,9 persen. Mereka juga melepaskan 14 tembakan dengan 4 di antaranya shot on target. Bandingkan dengan Marseille yang menguasai hanya 34,1 persen, mereka memiliki dua peluang dalam lima kesempatan.
Villas-Boas menyinggung insiden memalukan sebelumnya yang dilakukan Angel Di Maria kepada Gonzales. Dalam tayangan video terlihat Gonzales menyeka mukanya karena diludahi Maria.
Olympique Marseille mengutuk keras pihak-pihak yang menyebarkan nomor pribadi Alvaro Gonzalez. Kutukan itu dilontarkan terkait adanya ancaman pembunuhan yang diterima Gonzales lewat aplikasi pesan singkat.
"Kami mengutuk keras mereka yang menyebarkan nomor pribadi Gonzales. Ini penghinaan yang sangat kejam, termasuk adanya ancaman pembunuhan," kata Marseille.
Lebih lanjut Les Olympiens menyebutkan Gonzales orangnya santun dan ramah, pemain asal Spanyol itu sama sekali tidak menyerang dengan kalimat yang berbau rasis.
Bukan kali ini saja Gonzales mengucapkan kata-kata yang mengundang kontroversi. Gonzales juga pernah mengucapkan kata-kata yang meledek Lionel Messi.