Lebih lanjut, BWF mengatakan keputusan penundaan itu diambil setelah sejumlah negara menarik diri dari Thomas dan Uber.Â
Dalam pernyataan itu, BWF juga menjelaskan penundaan itu disebabkan sejumlah atlet dan ofisial dari sejumlah negara memilih untuk tidak melakukan lawatan ke Denmark. "Hal ini harus dihormati," kata BWF.
Seiring dengan itu, turnamen Denmark Masters juga sudah dipastikan dibatalkan. Sedangkan BWF tetap melanjutkan Denmark Terbuka 2020 di Odense. Event HSBC World Tour itu tercatat sebagai kalender BWF tahun ini (13-18 Oktober).
Di saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini keputusan Indonesia untuk mundur memang sudah tepat. Apalagi diketahui sebelumnya, Denmark menjadi salah satu dari 59 negara yang menolak kedatangan WNI terkait pandemi Covid-19 ini.
Keputusan ini semata-mata demi keselamatan dan kesehatan para atlet dan ofisial, apalagi BWF juga tidak bisa memberikan jaminan keselamatan.
Dengan mundur, kita tidak akan kehilangan muka. Ini adalah keputusan terhormat, kan bukan Indonesia saja yang mundur, ada negara lainnya.
Sebelum pernyataan resmi, saya pun sudah menduga, langkah Indonesia mundur akan diikuti oleh negara lain (seperti disebutkan di atas, Cina dan Jepang juga sudah ancang-ancang untuk mundur).
Dan dugaan lainnya, BWF pun terpaksa akan menyerah pada situasi. Mereka tidak akan ngotot untuk tetap menggelar dengan tanpa dihadiri terutama oleh negara-negara kuat. Mereka mau menggelar di tengah pandemi?
Mereka sepertinya juga mengaca kepada turnamen-turnamen lainnya, seperti Olimpiade Tokyo, atau sepakbola di Eropa yang diundur.
Itulah prakiraan yang sempat muncul di benak sebelum BWF betul-betul secara resmi mengumumkan penundaannya pada Senin (14/9/2020).
Mundurnya Indonesia sebagai pemegang 13 kali Piala Thomas dari Aarhus, Denmark, dapat dipastikan kekuatan negara-negara peserta di perhelatan Piala Thomas dan Uber menjadi tidak seimbang.