Kepada para wartawan, Minggu (13/9/2020), mantan Kepala Badan Intelijen Negara itu mengibaratkan perumpamaan lain.
"Ada seorang terduga korupsi yang berpura-pura sakit atau kecelakaan demi untuk menghindari pemeriksaan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Orang kita tidak malu berpura-pura, seperti berpura-pura gila seperti sekarang," kata Bang Yos.
"Orang itu harus diperiksa kesehatan medisnya untuk memastikan apakah dia benar-benar gila atau hanya pura-pura. Ini berulang kali terjadi kan?" ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Karena berulang kali, ini pasti ada aktor di baliknya" lanjut Bang Yos.
Bukan hanya dari Bang Yos, insiden itu dihujani kecaman dari berbagai pihak. Dari partai berlambang Ka'bah PPP, dari Kementerian Agama, dari Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
Mahfud MD meminta agar aparat segera membuka identitas si pelaku, motif tindakan, dan agar proses hukum dijalankan dengan adil.
"Pelaku adalah musuh perdamaian dan memusuhi ulama harus diadili terbuka dan membongkar jika ada jaringan-jaringan di balik tindakan itu," ujar Mahfud MD.
Syeikh Ali Jaber juga turut berpartisipasi upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19. Syeikh turut menyadarkan umat Islam agar melakukan shalat di rumah di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini.
Nama lengkap SAJ adalah Ali Saleh Mohammed Ali Jaber. Jika Anda sering melihat, beliau kerap muncul di layar kaca dalam berbagai kajian dan menjadi juri pada acara Hafiz Indonesia. Juga hadir dalam acara Damai Indonesiaku di TVOne.
SAJ sempat melakoni film "Surga Menanti" pada 2016.
Anak pertama dari 12 bersaudara, ayahnya mendidik Ali Jaber dengan keras untuk belajar Al Qur'an. Ayahnya tidak segan-segan memukul Ali Jaber jika tidak menjalankan shalat. Keluarganya memang sangat religius.