Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelaku Penusukan SAJ Gila? Sutiyoso: Harus Dicek Medis

15 September 2020   09:10 Diperbarui: 15 September 2020   09:18 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syeikh Ali Jaber (republika.co.id)


Siapakah aktor intelektual yang dimaksud dengan Sutiyoso?

Sutiyoso atau biasa disapa dengan Bang Yos mengomentari insiden penusukan yang dilakukan seorang pemuda berinisial AD (24 tahun) kepada ulama Syeikh Ali Jaber.

Publik terkejut dengan berita ditusuknya pendakwah kondang itu di saat sang ulama berkewarganegaraan Indonesia itu melawat ke Lampung, Minggu (13/9/2020). 

Ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi, 3 Pebruari 1976 (44 tahun) itu tiba-tiba disatroni orang tak dikenal yang naik ke atas panggung ketika Jaber tengah mengisi acara Tabligh Akbar di Masjid Falahuddin, Tanjung Karang Barat.

Ali Jaber baru saja sekitar 15 menit melakukan tausiyah dan melakukan interaksi dengan para jamaah di sana. Sembari mendengarkan seorang anak mengaji.

Baru saja Ali Jaber mengatakan "pinjam HP nya, biar saya foto". Tiba-tiba seorang pemuda berbaju biru melepaskan tusukannya ke arah perut Syeikh. Syeikh sempat menangkis secara refleks, namun tangan di bahunya terluka.

Kontan para hadirin di tempat itu langsung berteriak histeris dan menolong SAJ, si penyerang pun lantas diamankan jamaah.

Ketika si pelaku diamuk massa, Syeikh akhirnya meredakan agar AD terhindar dari amukan yang lebih parah.

SAJ segera dibawa ke Puskesmas Gedong Air untuk perawatan.

Video insiden tersebut ramai beredar di media sosial.

Mantan Ketua Umum PBSI Sutiyoso tidak percaya sepenuhnya motif yang dilakukan si penusuk itu semata-mata karena AD gila. Menurut Bang Yos pasti ada aktor yang menyuruh si penusuk melakukan itu.

Kepada para wartawan, Minggu (13/9/2020), mantan Kepala Badan Intelijen Negara itu mengibaratkan perumpamaan lain. 

"Ada seorang terduga korupsi yang berpura-pura sakit atau kecelakaan demi untuk menghindari pemeriksaan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Orang kita tidak malu berpura-pura, seperti berpura-pura gila seperti sekarang," kata Bang Yos.

"Orang itu harus diperiksa kesehatan medisnya untuk memastikan apakah dia benar-benar gila atau hanya pura-pura. Ini berulang kali terjadi kan?" ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Karena berulang kali, ini pasti ada aktor di baliknya" lanjut Bang Yos.

Bukan hanya dari Bang Yos, insiden itu dihujani kecaman dari berbagai pihak. Dari partai berlambang Ka'bah PPP, dari Kementerian Agama, dari Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.

Mahfud MD meminta agar aparat segera membuka identitas si pelaku, motif tindakan, dan agar proses hukum dijalankan dengan adil.

"Pelaku adalah musuh perdamaian dan memusuhi ulama harus diadili terbuka dan membongkar jika ada jaringan-jaringan di balik tindakan itu," ujar Mahfud MD.

Syeikh Ali Jaber juga turut berpartisipasi upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19. Syeikh turut menyadarkan umat Islam agar melakukan shalat di rumah di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini.

Nama lengkap SAJ adalah Ali Saleh Mohammed Ali Jaber. Jika Anda sering melihat, beliau kerap muncul di layar kaca dalam berbagai kajian dan menjadi juri pada acara Hafiz Indonesia. Juga hadir dalam acara Damai Indonesiaku di TVOne.

SAJ sempat melakoni film "Surga Menanti" pada 2016.

Anak pertama dari 12 bersaudara, ayahnya mendidik Ali Jaber dengan keras untuk belajar Al Qur'an. Ayahnya tidak segan-segan memukul Ali Jaber jika tidak menjalankan shalat. Keluarganya memang sangat religius.

Di tempat kelahirannya, Madinah, dia memiliki mesjid besar yang digunakan untuk syiar Islam.

Di bulan Ramadhan, SAJ sering muncul di layar kaca untuk menyampaikan kultum menjelang berbuka puasa.

Popular SAJ terus naik daun, dia mendirikan Yayasan Syeikh Ali Jaber di Jatinegara Jakarta untuk melahirkan para Qari di tanah air.

SAJ juga kerap diundang untuk berbuka puasa dan mengisi acara di hadapan Presiden Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono.

Sejak kedatangannya ke Indonesia pada 2008, SAJ giat berdakwah di desa dan kota. Dakwahnya mendapatkan respons yang baik dari masyarakat.

Pada 2012, SAJ mendapatkan kehormatan menjadi WNI (Warga Negara Indonesia). 

Anugerah tersebut diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena SAJ dinilai tulus dalam berdakwah.

Dikutip dari law.justice.co awal tahun 2020 ini SAJ mengungkapkan rasa bahagianya di Instagram karena dia resmi menjadi WNI. Sambil memangku anaknya, SAJ memperlihatkan paspor hijau nya.

Pada 2008 SAJ menikah dengan perempuan asli Lombok, Umi Nadia, yang lama tinggal di Madinah.

Mereka dikaruniai seorang anak yang diberinya nama Hasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun