Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Soal PSBB Jakarta, Ini Saran Ridwan Kamil kepada Anies Baswedan

12 September 2020   09:28 Diperbarui: 12 September 2020   09:31 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Supaya efektif, perlu didukung, agar tidak terjadi ajang adu kuasa dan wewenang," tulis Nur Wahid.

Saya sendiri tidak setuju kalau Jakarta kembali dijadikan PSBB, karena itu menyebabkan ruang gerak menjadi terbatas.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi saran kepada Anies Baswedan, agar dalam mengambil keputusan supaya berkonsultasi dulu dengan pemerintah pusat karena dampaknya besar kepada stabilitas nasional.

"Jakarta kan ibukota, maka sangat berdampak secara nasional," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Ridwan Kamil mencontohkan dampak ini. Begitu ada informasi Anies akan PSBB lagi langsung memengaruhi lantai bursa.

IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) anjlok secara drastis.

Kapitalisasi pasar di lantai bursa kehilangan Rp 277 triliun, saham-saham berguguran begitu ada statement dari Anies Baswedan.

"Hampir Rp 300 triliun terbakar gara-gara pernyataan Anies. Ini sebagai hikmah agar berhati-hati dalam setiap statement agar diperhitungkan secara matang sehingga tidak terjadi dinamika," kata Kang Emil, Kamis (10/9/2020).

Apalagi PSBB kebijakan Jakarta selaras dengan Jawa Barat yang bersebelahan propinsi.

Dengan diberlakukannya kembali PSBB mulai 14 September, artinya kelonggaran yang diberikan selama masa transisi dicabut kembali.

Karyawan akan bekerja lagi di rumah, juga belajar dan beribadah. Pembatasan daya angkut dan jam operasional angkutan umum, dsb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun