Sepeda lipat Brompton buatan London, Inggris, mulai dikenal publik Indonesia sebagai sepeda yang berharga mahal semenjak sepeda tersebut heboh menjadi pemberitaan di media massa karena menjadi salah satu barang mewah yang diselundupkan di pesawat Garuda.
Harga sepeda ini bisa mencapai Rp 70 juta, mereka yang memakainya sejauh ini adalah dari orang-orang berduit negeri ini. Dari para pejabat, hingga para selebriti.
Berawal dari ide ingin membuat sepeda dengan prototipe Brompton, orang-orang Sunda mencoba dan berhasil membuat sepeda lipat dengan prototipe Brompton, namun dengan harga yang jauh lebih murah.
Mereka menamakan produknya dengan "Kreuz". Menurut para penggagasnya, Kreuz ini adalah singkatan dari "Kreasi Urang Sunda" *urang=orang.
Dalam bahasa Sunda "Kreuz" berasal dari kata kareeus yang berarti kebanggaan.
Namun dalam bahasa Jerman, "Kreuz" ini artinya melintas.
Sejak diluncurkannya sepeda "Made in Bandung" ini, lokasi pembuatannya di Bandung, Jawa Barat ini, owner sekaligus pendiri Kreuz, Yudi Yudi Yudiantara (50) dan Jujun Junaedi (37) mengakui workshopnya kewalahan diakibatkan membanjirnya pesanan.
Tak hanya sampai di situ, kareeus (kebanggaan) orang-orang Sunda semakin bertambah karena seakan tak percaya, orang nomor satu di negeri ini memesan juga sepeda Kreuz buatannya.
Presiden Jokowi memesan dua Kreuz. Untuk beliau dan untuk isteri beliau, Iriana.
Dalam Instagramnya, Minggu (16/8/2020) Presiden Jokowi memposting foto beliau tengah menggunakan Kreuz Made in Bandung.
Ternyata momen foto tersebut berdampak semakin populernya sepeda lipat Kreuz.