Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dapat Subsidi Gaji Rp 1,2 Juta, Perawat Ini Curhat Lalu Menangis di Depan Jokowi

28 Agustus 2020   09:17 Diperbarui: 28 Agustus 2020   09:08 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perawat menangis, ketika ditanya Jokowi (suara.com)

"Ini juga sebagai reward kepada para pekerja yang aktif membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan," lanjut Jokowi.

Sebagai salah satu bagian dari deretan program pemulihan ekonomi nasional akibat banyak pekerja yang terkena PHK dan juga perusahaan yang omzetnya menurun karena pandemi Covid-19, dengan subsidi ini diharapkan daya beli masyarakat meningkat, konsumsi rumah tangga tidak terganggu dan pertumbuhan ekonomi nasional kembali pada normal.

Sebagai stimulus ekonomi istilahnya, dan untuk mendongkrak ekonomi Indonesia ke depannya.

Sebelum program ini, pemerintah juga memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19 berupa Kartu Prakerja, Kartu Sembako, dan Program Keluarga Harapan.

Rp 50 triliun dana yang dianggarkan untuk ketiga program yang disebutkan di atas dan diberikan kepada 29 juta keluarga atau 120 juta orang.

Adapun hingga Kamis (27/8/2020) sudah terkumpul 13,8 juta rekening pekerja anggota BPJS Ketenagakerjaan, atau 88 persen dari total 15,7 juta.

Namun jumlah rekening itu belum secara keseluruhan terverifikasi dan tervalidasi oleh BPJS Ketenagakerjaan. Jumlah yang terverifikasi dan tervalidasi baru mencapai 10,8 juta, atau 69 persen.

"Jumlah yang terkumpul sudah 13,8 juta, paling lambat akhir September ini kami mendorong BPJamsostek dapat memenuhi target," kata Menaker Ida, Kamis (27/8/2020) di Istana Negara, Jakarta.

Ketika penundaan, masyarakat sempat dibuat kecewa karenanya, banyak pekerja yang membutuhkan subsidi itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Saya baru tahu tadi soal penundaan. Kecewa, tapi bagaimana lagi untuk validasi data," kata seorang pekerja yang bekerja di bagian teknisi sebuah perusahaan, Senin (24/8/2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun