Selama perjalanan timnya di Liga Eropa musim ini, Luuk de Jong hanya mencetak tiga gol.
Selain dua gol krusial di final tadi, Jong mencetak satu gol lagi yang juga krusial di semifinal. Dialah juga yang menjadi kunci keberhasilan Sevilla melaju ke partai puncak.
Sebelumnya, dalam 11 laga de Jong tidak sekalipun mencetak gol.
Semifinal, kedudukan masih imbang 1-1 ketika de Jong dimasukkan Julen Lopetegui di menit ke 56.
Namun sontekan pemain Belanda kelahiran Swiss, 27 Agustus 1990 itu di menit ke 78 menjadikan Sevilla unggul 2-1 atas Manchester United, pada Jum'at (16/8/2020) di RheinEnergie Stadion.
Sehingga Sevilla pun melaju ke final, karena skor itulah yang tetap bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Tidak ada yang menyangka mantan pemain PSV Eindhoven itu bakal menjadi pahlawan. Dia jarang disebut-sebut menjadi starter. De Jong juga kalah bersaing dengan Youssef En Nesyri di kini depan Los Nervionenses.
Namun pada final, Lopetegui memasangnya diplot sebagai starter.
De Jong sendiri seakan baru sadar jika dia dipercaya Lopetegui.
"Saya baru diberitahu saya akan dipasang menjadi starter tadi pagi (waktu setempat). Saya katakan saya selalu siap dan beruntung ini berjalan dengan baik," kata de Jong di situs FIFA.
De Jong yang dulu pesakitan, tidak menyangka dirinya akan menjadi kunci kemenangan timnya.