Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bukti Orang Terkaya di Indonesia Serius Bawa Balotelli ke Como

26 Juli 2020   10:03 Diperbarui: 26 Juli 2020   10:09 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Como bidik Mario Balotelli (pojoksatu.id)

Michael Essien, pesepakbola asal Ghana namanya sohor ketika dia memperkuat Chelsea pada 2005-2014. 

Main di tim berjuluk The Blues itu, pemain kelahiran Accra, Ghana, 3 Desember 1982 (37 tahun) itu, mencetak setidaknya 17 gol dari 168 penampilan.

Tim London itu merupakan tim terlama yang dilakoni sepanjang karier profesionalnya.

Essien juga tercatat pernah membela Bastia, Lyon, Milan, Panathinaikos, dan Persib Bandung.

Tidak lama setelah Essien berseragam Persib Bandung, dikabarkan istrinya, Akosuka Puni, membeli Como 1907 senilai 237 ribu euro atau sekitar Rp 3,3 miliar.

Pada saat itu Como 1907 bermain di kasta keempat atau Serie D Italia, pada musim 2017/18. 

Pada saat diakusisi Puni, Como 1907 sedang dilanda krisis finansial. Puni tidak bisa mengelola tim yang bermarkas di kota Como, Lombardia itu, yang menyebabkan klub terlilit utang dan tidak mampu membayar gaji para pemainnya. Karena hal tersebut Como tidak bisa promosi ke Serie C.

"Como sekarang berada di tangan asing. Orang terkaya Indonesia menjadi pemilik saham mayoritas," Begitu tajuk berita di media lokal Como, Corriere di Como, 5 April 2019.

Ya, pada April tahun lalu, SENT Entertainment Ltd mengakuisisi tim kota Como yang dijuluki Lariani itu.

SENT adalah perusahaan yang berkantor pusat di London. Pemiliknya adalah dua orang bersaudara asal Indonesia, Michael dan Robert Budi Hartono.

Tak berselang lama setelah Como dimiliki bos Djarum itu, Fariani naik kasta ke Serie C. Como bertengger di puncak klasemen Grup B Serie D 2018/19.

Akan tetapi setelah musim 2019/20 berakhir, Fariani cuma bisa duduk di peringkat ke 13 klasemen akhir, sehingga gagal promosi ke Serie B musim depan.

Sesuai dengan namanya, Como 1907, atau lengkapnya Calcio Como, klub ini didirikan pada tahun 1907. Klub ini sempat menikmati bermain di Serie A pada musim 1949, sesudahnya belum ada lagi prestasi menonjol yang dapat diraih, baik di Italia maupun di Eropa.

Mereka main lagi di Serie A pada musim 2003. Hanya satu musim, mereka turun kasta ke Serie B. Merana lagi, hanya semusim di Serie B, mereka degradasi ke Serie C (2004/05).

Krisis finansial yang menggerogoti klub berakibat mereka malah terdegradasi ke Serie D.

Sempat hangat diberitakan, pada tahun 2003, manajemen Como meminta aktor Hollywood George Clooney untuk berinvestasi di Como Calcio.

Setelah bebenah dan ternyata berhasil mengangkat klub ke Serie C, Robert dan Budi Hartono memiliki ambisi untuk mengembalikan klub ke Serie A.

Guna mewujudkan hasrat tersebut, Como merencanakan akan merekrut pesepakbola imigran asal Ghana, Mario Balotelli. Yang bersangkutan, Mario Balotelli adalah pemain Timnas Italia dan mantan pemain klub-klub raksasa seperti Liverpool, AC Milan, Inter Milan, dan Manchester City.

Klub terakhir pria berusia 29 tahun itu adalah Brescia, yang musim ini terdegradasi dari Serie A.

Balotelli dikenal dan dikagumi karena memiliki kecepatan dan kemampuan teknis yang jarang dimiliki pesepakbola lainnya namun sikapnya  tidak disiplin. Balotelli juga dikenal sebagai "si bengal".

Satu contoh ketidakdisiplinan Balo terlihat ketika dia tidak mengikuti latihan mandiri saat lockdown bersama rekan-rekannya di Brescia.

Dan ketika rekan-rekannya sudah berkumpul untuk latihan, dikabarkan Balo justru datang terlambat ke tempat latihan itu, dan Balo juga kelebihan berat badan.

Balo memutuskan tidak ingin bermain lagi di tim kota Brescia itu.

Pakar bursa transfer Italia, Gianluca Di Marzio, mengatakan pendekatan Como kepada Balotelli sebagai langkah besar yang diambil Como. "Como boleh bermimpi memiliki Balotelli" katanya kepada Football Italia.

Keputusan yang diambil Balo memang masuk ke telinga Michael Grandler, CEO Como. Grandler sudah melakukan pendekatan dengan pihak Balotelli yang diwakili oleh agennya agar Balo mau main di Como.

"Kami telah mengadakan pembicaraan dengan agen itu" kata Grandler yang mantan direktur Inter Milan itu.

"Mereka duduk satu meja, mengindikasikan kalau mereka tertarik, pembicaraan berbobot" tutur Di Marzio yang dikutip La Provincia di Como.

Di Marzio mengetahui kalau Balotelli mendapatkan tawaran untuk bermain di Brasil. Apakah yang bersangkutan mau menerima?

Menurut Di Marzio lagi, saat ini belum ada tawaran dari tim-tim Serie A atau Serie B untuk Balotelli.

"Anggaplah Balo tidak ingin bermain di luar Italia lagi, karena dia ingin dekat dengan putrinya," lanjut Di Marzio lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun