Michael Essien, pesepakbola asal Ghana namanya sohor ketika dia memperkuat Chelsea pada 2005-2014.Â
Main di tim berjuluk The Blues itu, pemain kelahiran Accra, Ghana, 3 Desember 1982 (37 tahun) itu, mencetak setidaknya 17 gol dari 168 penampilan.
Tim London itu merupakan tim terlama yang dilakoni sepanjang karier profesionalnya.
Essien juga tercatat pernah membela Bastia, Lyon, Milan, Panathinaikos, dan Persib Bandung.
Tidak lama setelah Essien berseragam Persib Bandung, dikabarkan istrinya, Akosuka Puni, membeli Como 1907 senilai 237 ribu euro atau sekitar Rp 3,3 miliar.
Pada saat itu Como 1907 bermain di kasta keempat atau Serie D Italia, pada musim 2017/18.Â
Pada saat diakusisi Puni, Como 1907 sedang dilanda krisis finansial. Puni tidak bisa mengelola tim yang bermarkas di kota Como, Lombardia itu, yang menyebabkan klub terlilit utang dan tidak mampu membayar gaji para pemainnya. Karena hal tersebut Como tidak bisa promosi ke Serie C.
"Como sekarang berada di tangan asing. Orang terkaya Indonesia menjadi pemilik saham mayoritas," Begitu tajuk berita di media lokal Como, Corriere di Como, 5 April 2019.
Ya, pada April tahun lalu, SENT Entertainment Ltd mengakuisisi tim kota Como yang dijuluki Lariani itu.
SENT adalah perusahaan yang berkantor pusat di London. Pemiliknya adalah dua orang bersaudara asal Indonesia, Michael dan Robert Budi Hartono.
Tak berselang lama setelah Como dimiliki bos Djarum itu, Fariani naik kasta ke Serie C. Como bertengger di puncak klasemen Grup B Serie D 2018/19.