Bakat menulis Sapardi sudah terlihat sejak dia duduk di SMP Negeri Solo dan mulai berkembang saat kuliah di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Pada 1973 SDD hijrah ke ibukota RI dan menjadi Direktur Pelaksana Majalah Horison.
SDD juga sempat menjadi dekan dan guru besar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia kurun 1996-1999.
Selain fiksi, Sapardi juga cukup banyak menulis artikel, termasuk artikel sepakbola di koran.
"Hujan di Bulan Juni" adalah salah satu sajaknya yang paling populer.
Karya-karya fiksi lainnya di antaranya novel "Yang Fana Adalah Waktu", "Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita", "Kolam" (kumpulan puisi), "Pengarang Telah Mati" (kumpulan cerpen), dan "Lelaki Tua dan Laut".
Sejumlah puisi karyanya dijadikan tema musikalisasi. Salah satunya adalah "Aku Ingin" yang menjadi soundtrack "Cinta Sepotong Roti" (1991).
Karya non fiksi yang dibuatnya antara lain "Tirani Demokrasi", dan "Jejak Realisme dalam Sastra Indonesia".
Pensiun sebagai guru besar dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, tidak serta merta membuatnya berhenti berkarya.
Hampir setiap tahun, SDD membuat karya baru.
Di usia senjanya SSD mengatakan bahwa dirinya akan membuat buku setiap bulan, jadi setahun ada 12.