Angka 71 tim mantan Eusebio itu diperoleh setelah mereka mengalahkan Vitoria Guimaraes dengan skor 2-0.
Usai laga, Danilo sangat menyayangkan pesta kemenangan ini tidak bisa dirayakan bersama fans di Stadion.
"Tapi mereka bahagia di rumah, kami sangat berterima kasih atas dukungan mereka," ujarnya.
Kendati demikian, banyak fans O Dragao yang bersukacita merayakan kemenangan dengan turun ke jalan-jalan dengan tanpa memperdulikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 yang masif sekarang ini.
Suara klakson di luar stadion dibunyikan saling bersahutan, juga kembang api aneka warna saling berseliweran.
Perjalanan O Dragao menuju tahta juara itu tidak bisa dikatakan mudah, namun berlangsung super seru.
Mereka selalu bersaing sengit dengan rivalnya Benfica.
Bahkan pada pekan ke 9 hingga 22, Benfica terus berada di puncak klasemen. Porto baru mengkudeta di pekan ke 23.
Di pekan ke 25, giliran Benfica yang mengkudeta. Di pekan ke 26, Porto di puncak klasemen lagi. Di pekan ke 27, Benfica kembali ke puncak.
O Dragao baru bisa bebas tidak dikejar-kejar lagi di pekan ke 28.
Dua kali kekalahan beruntun yang dialami Benfica masing-masing dari Madeira 0-2 dan dari Santa Clara 3-4, membuat selisih poin dengan Porto semakin melebar. Dari 3 poin menjadi 6 poin.