Namun skenario itu akan sangat mustahil terjadi. Pasukan Zinedine Zidane mencatat 9 kali kemenangan beruntun (yang terakhir dari Granada itu).
Atau dengan kata lain Los Blancos memenangkan semua laga yang digelar sejak La Liga dimulai kembali selepas jeda karena pandemi Covid-19, Juni lalu.
Padahal sebelum kompetisi dihentikan, bukan Real Madrid yang bertengger di puncak klasemen, tapi Barcelona.
"Kita harus kritis kepada diri sendiri, kami pasrah gelar lolos dari kami dan tidak akan mencari-cari alasan," kata punggawa Barcelona Luis Suarez kepada Mundo Deportivo, Selasa (15/7/2020).
"Apa pun yang terjadi kami harus memenangkan dua laga tersisa setelah itu kami harus fokus ke Liga Champions," kata pemain asal Uruguay itu.
Barcelona membutuhkan keajaiban dan harus memenangkan dua laga terakhir melawan Osasuna dan Alaves.
Jika pun tidak ada keajaiban yang terjadi, pemain berusia 33 tahun itu mengatakan timnya akan membalasnya di Liga Champions.
Liga Champions bisa menjadi obat penawar rindu di tengah-tengah situasi pelik karena kegagalan menjadi kampiun di Liga Santander.
Barcelona mengalami masa-masa gelap di musim ini.
Semenjak awal musim, Blaugrana cuma memetik dua kemenangan dari enam laga.
Hal tersebut lah yang menjadikan pelatihnya, Ernesto Valverde dipecat pada pertengahan bulan Januari 2020 lalu.