Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi, Reshuffle Kabinet, dan Indonesia di Upper Middle Income

4 Juli 2020   10:03 Diperbarui: 4 Juli 2020   10:37 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (jabar.idntimes.com)

Presiden Jokowi marah-marah karena  kecewa dengan kerja para menterinya. Dengan kata lain, Bapak Jokowi menyoroti kinerja beberapa kementerian yang dianggap "biasa saja" di masa pandemi Covid-19.

Dengan demikian Bapak Presiden akan menggunakan haknya (UUD 45), yaitu mengadakan reshuffle kabinet.

Sejumlah nama muncul ke permukaan yang akan diangkat masuk ke pemerintahan Jokowi, di antaranya adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang digadang-gadang bakal menggantikan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN. 

Sedangkan Erick Thohir akan digeser sebagai Menteri Perdagangan.

Ada juga nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang bakal menjadi Menteri Koperasi dan UKM.

Entah siapa yang akan menggantikan Menteri Kesehatan Terawan yang diisukan akan diganti.

Namun nama-nama seperti Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto sepertinya masih tetap di posnya.

Di tengah marahnya Jokowi, berita lain yang cukup membanggakan beredar. 

Bank Dunia melaporkan Indonesia sekarang masuk dalam kelompok upper middle income, dari sebelumnya negara lower middle income.

Gross National Income (GNI) kita naik menjadi 4.050 USD dari semula 3.840 USD.

"Saya sampaikan, dalam laporan Bank Dunia tanggal 1 Juli 2020...."

Demikian sekilas cuplikan pidato Presiden Jokowi dalam acara sidang terbuka memperingati 100 tahun ITB (Institut Teknologi Bandung) secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta, Jum'at (3/7/2020).

Pada bulan Juni lalu, saya membuat artikel di Kompasiana "Angka Diabetes di Indonesia Meningkat Seiring Meningkatnya Daya Beli".

Kini terbukti sudah ucapan saya. Karena ada kaitannya tulisan saya itu.

Dapat dijelaskan mengapa demikian. Karena jelas, dengan kemampuan daya beli seseorang dengan mudah dapat membeli segala aneka kebutuhan yang memanjakan.

Pendapatan orang Indonesia naik, itu salah tujuan pembangunan manusia Indonesia di pemerintahan Presiden mana pun. Dan membanggakan.

Berita utama KOMPAS edisi Jum'at (3/7/2020) memuat berita "Harapan dan Tantangan Baru bagi RI".

Reformasi harus diperbaiki dan dipercepat.

Akan tetapi dalam kelompok barunya, Gross National Income Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara dalam kelompok yang sama. 

Contoh di negara ASEAN, Thailand berada di 7.260 USD, dan Malaysia 11.200 USD.

GNI negara berpendapatan menengah tinggi adalah 4.046-12.535 USD. Sedangkan negara berpendapatan menengah rendah 1.031-4.045.

Oleh karenanya, Indonesia yang 4.050 masih rentan untuk turun lagi. Untuk itu, Yusuf Rendy Manilet, peneliti dari CORE, mengatakan pertumbuhan kelas menengah perlu didorong.

Bahkan Thailand sudah masuk dalam kelompok ini sejak lima tahun yang lalu.

Menurut Yose Rizal Damuri, Kepala CSIS, Indonesia memang sudah seharusnya masuk dalam kelompok ini. Jika tidak Indonesia akan tertahan dan tertinggal lebih lama.

Shinta Kamdani, Wakil Ketua Kadin, mengatakan dunia usaha menyambut baik perbaikan status Indonesia menjadi upper middle income sebagai komitmen untuk bekerja keras lebih efisien, kompetitif, dan produktif.

"Kami berupaya agar Indonesia masuk dalam kelompok negara berpendapatan tinggi dalam 10-15 tahun ke depan," tutur Shinta.

Inilah tantangan yang harus dihadapi.

Hoaks

Isu akan diangkatnya Ahok yang sekarang menjabat Komisaris Utama Pertamina menjadi Menteri BUMN ramai diberitakan dalam grup WhatsApp dan di sejumlah media online dalam negeri.

Namun Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informasi) mendengar ramainya isu tersebut.

Detik.com mengabarkan Kominfo dengan menterinya Johnny G Plate itu sudah melabeli kabar itu dengan cap HOAKS.

Kominfo mengatakan kabar yang menyatakan Basuki Tjahaja Purnama bakal diangkat menjadi Menteri BUMN melalui reshuffle adalah salah.

"Belum ada pengumuman resmi dari Presiden Jokowi," kata Kominfo.

Pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo sudah berhasil meningkatkan status Indonesia menjadi negara dengan pendapatan menengah tinggi.

Dan kini Presiden Jokowi pun ingin mereshuffle kabinetnya, lebih baik lagi.

Dalam reshuffle ini siapa saja menteri-menteri yang "aman"?

Pengamat politik Hendri Satrio mengatakan beberapa nama, di antaranya adalah Prabowo Subianto yang sekarang menjabat Menteri Pertahanan.

"Saya rasa Pak Prabowo akan tetap bertahan, karena kalau sampai di reshuffle, impact kepada Pak Jokowi nantinya akan besar," kata Hendri, Senin (29/2/2020).

Selain bos Gerindra itu, Hendri juga menyebut nama menteri lainnya yang akan dipertahankan Jokowi adalah Menteri BUMN Erick Thohir. Hendri mengatakan Jokowi menyukai gebrakan yang dilakukan mantan bos Inter Milan itu di BUMN.

Hendri juga menyebutkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang tetap bertahan.

Menurut Hendri, Basuki adalah patok kokoh Jokowi di bidang infrastruktur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun