Seperti halnya virus korona, DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakit yang mudah menular.Â
Penyakit DBD ini berasal dari virus dengue.
Virus DBD ini dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti, dan biasanya terjadi di daerah beriklim tropis (seperti Indonesia) atau subtropis.
Bagaimana DBD menular?
Jika nyamuk Aedes Aegypti (terutama jenis betina) atau Aedes Albopictus ini menggigit kulit atau menghisap darah seseorang yang memang sudah DBD, lantas si nyamuk tersebut menggigit lagi orang lain. Di sinilah terjadinya penularan.
Kedua nyamuk tersebut mempunyai daya jelajah terbang cukup tinggi, yaitu 100 meter untuk mencari mangsanya, kulit manusia yang digigit.
Virus Chikungunya dan Zika juga ditularkan oleh kedua jenis nyamuk itu.
Sama seperti Covid-19, DBD juga memiliki gejala demam dan flu.
Pada bulan Juni ini masih ditemukan ada 100-500 kasus DBD per harinya di Indonesia.
Kasus Covid-19 dan kasus DBD ganda?
Ya, sampai saat ini ada sejumlah 460 kota/kabupaten yang melaporkan ke Kemenkes terdapat kasus DBD. Dari jumlah itu, 410 di antaranya juga ada kasus Covid-19.