Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shin Tae-yong, Pelatih Piala Dunia yang Cekcok dengan PSSI

21 Juni 2020   09:14 Diperbarui: 21 Juni 2020   09:22 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong (bola.com)

Indra Sjafri disebut-sebut bakal menjadi pelatih Timnas Indonesia jika pelatih saat ini, Shin Tae-yong, dipecat.

Ramai diperbincangkan, Shin Tae-yong berselisih paham dengan PSSI. Friksi tersebut muncul karena Shin Tae-yong menginginkan agar Pemusatan Latihan (Pelatnas) U-19 dilaksanakan di negaranya. Saat ini pelatih berusia 50 tahun sedang di negara asalnya.

Sedangkan PSSI menginginkan agar TC digelar di Jakarta.

Kepada media Korsel Joints, Shin juga mengungkapkan komentarnya tentang mundurnya Ratu Tisha Destria. Mengapa ibu Tisha sampai bisa mundur dari jabatan Sekjen PSSI nya.

Shin Tae-yong mengatakan kondisi parah Indonesia akibat wabah Covid-19 menyulitkan dirinya untuk melakukan TC di Indonesia, sedangkan di negaranya kondisinya jauh lebih baik.

Syarif Bastaman marah-marah. Syarif Bastaman Ketua Satgas Tim Nasional Indonesia.

Satgas Timnas dibentuk dengan tujuan untuk mengatur persiapan Indonesia yang akan menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20 2021.

Bastaman memberikan tenggat waktu kepada Shin untuk ke Jakarta, kalau pekan depan pria berusia 50 tahun tidak datang, ada kemungkinan Shin akan kehilangan jabatannya.

Lebih lanjut Bastaman mengatakan Shin sudah tiga bulan mangkir, "tapi dua bulan pertama masih masuk akal," katanya.

Sesmenpora Gatot S Dewa Broto sendiri memahami keinginan Shin untuk pelatnas di Korsel supaya persiapannya lebih maksimal untuk meningkatkan kemampuan Timnas U-19.

Namun Gatot menginginkan agar sebisa mungkin TC dilakukan di Indonesia. Tapi itu tak berarti keinginan untuk memboyong Timnas U-19 TC di Korsel ditolak mentah-mentah.

Cekcok yang terjadi antara Shin Tae-yong dengan PSSI itu mendapat tanggapan dari seorang pengamat sepakbola, Tommy Welli.

Menurut Tommy, Shin bicara blak-blakan tentu ada apa-apanya, tidak sembarangan. Pasti ada sesuatu yang dia pikirkan. Shin adalah pelatih dengan reputasi yang baik setingkat dunia. Shin bukanlah pelatih kacangan begitu saja.

"Dengan dibentuknya Satgas, kondisi kian panas," ujarnya, Sabtu (20/6/2020).

"Apa maunya Satgas, kerja juga belum. Tapi mereka justru membuat pernyataan bakal  didepak, Satgas itu apa?" lanjutnya.

Menurut Towel, ada hubungan komunikasi yang tidak sejalan antara Shin dan PSSI.

Tommy juga mengkritik pengelolaan Timnas yang kacau balau. Menurutnya, Shin bukanlah pelatih begitu saja yang asal jeplak.

Tommy Welli menempati urutan teratas berdasarkan polling yang dilakukan skor.id untuk mengisi jabatan Sekretaris Jenderal PSSI yang mundur pada 13 April 2020 lalu.

Polling tersebut diadakan pada 13 dan 14 April lalu. Sebanyak 48 responden pemilih disodorkan empat nama. Ternyata sebanyak 56,3 persen memilih Tommy Welli untuk menggantikan Ratu Tisha sebagai Sekjen PSSI.

Tommy Welli mengalahkan tiga calon lainnya, yaitu Azwan Karim, Tigor Shalom, dan Syauqi Soeratno.

Oleh beberapa pihak namanya juga didukung untuk menduduki jabatan Sekjen PSSI.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sendiri mengangkat Yunus Nusi sebagai plt Sekjen PSSI menggantikan Ratu Tisha Destria. 

Jabatan Tommy yang pernah dipegangnya pada tahun 2014 adalah Direktur Kompetisi PSSI dan General Manager Football Development PSSI.

Sorotan konflik antara Shin dan PSSI juga datang dari salah seorang legenda Persija Jakarta. 

Menurut Imran Nahumarury, friksi ini disebabkan karena hanya miskomunikasi saja antara kedua pihak.

Menurut pria asal Maluku itu, saat ini Shin sedang stres karena pandemi korona, sedangkan PSSI tengah sibuk dalam mempersiapkan bergulirnya kembali kompetisi Liga Indonesia.

Menurutnya sebaiknya PSSI jangan naik darah oleh omongan Shin kepada media Korea Selatan, sebaiknya PSSI dapat mengajak Shin bertatap empat mata.

"Dukung saja dulu program Shin, ini juga untuk kebaikan persepakbolaan kita, jika ada kendala, dapat dibicarakan bersama. Jangan dipolitisasi," tuturnya.

Catatan paling bersinar dari Shin sebagai pelatih adalah ketika Timnas Korea Selatan menduduki peringkat ke 3 fase Grup F di Piala Dunia Rusia 2018. 

Shin juga menggelapkan Jerman dalam sejarah persepakbolaan nya. Timnya mengalahkan juara bertahan itu dengan 2-0. Der panser menduduki juru kunci.

Shin dikontrak PSSI selama 4 tahun dan ditugaskan menangani semua level usia. U-16, U-19, U-23, dan senior.

Hanya beberapa kali latihan sejak Januari, Shin belum bisa berbuat banyak di semua level karena pandemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun