Djenar mengatakan banyak penulis yang menulis soal keprihatinan, tapi mereka sendiri tidak mengerti apa itu keprihatinan.
Djenar juga mengatakan untuk menulis tentang kematian, maka si penulis tidak harus mati dulu.Â
Tentang kesulitan menulis, Djenar mencontohkan jika si penulis orang kaya dan hidup berkecukupan, maka si penulis  akan menemui kesulitan untuk menulis tentang keprihatinan korona.
Kreativitas penulis ada dalam diri orang masing-masing, kreativitas antar satu penulis dengan penulis lainnya tidak bisa disamakan.
Menulis, termasuk membaca adalah literasi.
Dalam penelitian yang dilakukan OECD (Economic Cooperation and Development) didapati ternyata orang Jepang mempunyai kemampuan literasi yang terbaik di dunia.
Orang Jepang mampu membaca teks-teks padat dengan cepat.
Dalam hal menulis, ternyata para peneliti juga menemukan orang Jepang memiliki kemampuan menulis yang jauh lebih baik dari orang Spanyol dan Italia.
Kendati orang Jepang yang diteliti itu cuma tamatan SMA dibandingkan dengan orang Spanyol dan Italia tadi yang bahkan lulusan Perguruan Tinggi.
Para orangtua di negara matahari terbit itu menanamkan membaca kepada anak-anaknya sejak kecil.
Maka tidak heran di sana banyak terlihat orang-orang membaca buku atau koran saat antre di Bank, di bus, di kereta, atau di taman-taman.