Melihat fenomena itu, GPU (bukan akronim dari Gosok Pijat Urut 😊) tapi Gramedia Pustaka Utama mewacanakan bakal segera mencetak ulang buku tersebut.
Bahkan desain buku yang juga banyak mendapat pujian dari para kritikus ini akan bakal dibuat lebih keren dari segi cover nya.
Dalam cover karya Sukutangan itu ada dua orang yang tengah meneguk bir.
Alasan Gramedia bakal segera mencetak ulang buku itu selain karena menyedot perhatian pembaca, eksploratif, juga cara bertuturnya lugas.
Mirna Yulistiani dari Gramedia mengemukakan alasan lain dilakukannya cetak ulang.
"Terus menarik perhatian pembaca, dan buku ini pula menyuarakan pembelaan wanita," katanya.
Karya Djenar lainnya, cerpen "Waktu Nayla" terpilih menjadi cerpen terbaik Kompas 2003.
Cerpen-cerpen lainnya karya ibu dari dua anak itu "Durian" dan "Wong Asu" cukup unik untuk dibaca serta menampilkan dialog.
Tapi buku yang diadaptasi ke layar lebar "Mereka Bilang, Saya Monyet!" menjadi buku pertama suami dari Edi Widjaya itu yang langsung mencolong atensi pembacanya.
Menulis
"Ditulis dulu, dilakukan dulu," kata Djenar ketika menjawab pertanyaan para penggemarnya bagaimana caranya untuk menjadi seorang penulis kreatif.