Menurut Bintang, roda yang dimaksud dalam "roda kehidupan" itu ibarat roda sepeda. Untuk membentuk sebuah roda yang kokoh, maka komponen-komponen yang yang membentuk roda sepeda itu harus saling mendukung dan berkaitan satu sama lain, sehingga apabila berputar menjadi mantap. Tidak rusak serta memuaskan.
Begitu juga dengan roda kehidupan. Komponen-komponen yang membentuk roda kehidupan itu harus saling mendukung dan berkaitan satu sama lain. Komponen-komponen yang dimaksud adalah prinsip hidup, keimanan, dan jati diri.
Bintang mengisahkan ketika penghasilannya menjadi minim selama tiga tahun. Namun kini Bintang dan keluarganya sudah melewati masa itu.
Harmonis dan kekompakan bersama keluarga menjadi kunci keberhasilan mengatasi masa-masa sulit di kehidupan.
Ada pengalaman yang berkesan seperti yang diceritakan.Â
Ketika itu Hasanuddin membutuhkan uang Rp 300.000 untuk membelikan anaknya sepatu baru.
Kebetulan saat itu dagangannya sepi, cincau tidak ada yang membeli hingga menjadi rusak. Tapi ketika itu ada seseorang yang keukeuh ingin membeli jualannya.
Si pembeli mengeluarkan dan memberikan uang pas Rp 300.000 kepada Hasanuddin, suatu hal yang tidak disangka sama sekali.
"Saya sedih dan bersyukur, uang Rp 300.000 itu tepat seperti yang saya butuhkan untuk membeli sepatu. Dulu saya dapat gaji Rp 100 juta, Allah tolong saya, saya sangat bersyukur,", kisahnya.
Kejadian-kejadian seperti itulah yang membuat Hasanuddin berulang kali bersyukur dan hidup tenang.
Mendengar kisah inspiratif ini saya jadi teringat lagu "Panggung Sandiwara" yang populer dibawakan oleh Ahmad Albar.