Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Lainnya - dibuang sayang

Ngopi dulu ☕

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Abah "Keluarga Cemara" Berpulang, Selamat Jalan Adi Kurdi

9 Mei 2020   09:01 Diperbarui: 9 Mei 2020   09:32 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kabar dukacita kembali merentang dunia perfilman Indonesia. 

Adi Kurdi, pemeran Abah dalam sinetron Keluarga Cemara menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit PON (Pusat Otak Nasional) Cawang, Jakarta Timur.

Adi Kurdi meninggal dalam usia 71 tahun pada pukul 11.30 WIB, Jum'at (8/5/2020). 

Bernadetta Siti Restyratuti, isteri Adi Kurdi, mengatakan, suaminya meninggal karena tumor otak yang diidapnya.

"Tuti" panggilan akrab Bernadetta menjelaskan ada penyumbatan dan ada cairan di otak suaminya. "Padahal sudah disedot," tuturnya, Jum'at (8/5/2020).

Bernadetta juga mengonfirmasi suaminya meninggal bukan karena virus korona, Bernadetta mengatakan semua keluarganya sudah dites korona dan hasilnya semua negatif.

Puluhan film dan sinetron sudah dilakoni pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 22 September 1948 itu.

Film-film yang melibatkan Adi Kurdi itu antara lain Bulan Di Atas Kuburan, Ratu Kosmopolitan, 3 Hari Untuk Selamanya, Oeroeg, RA Kartini.

Nama Adi Kurdi mulai luas dikenal sejak bermain di "Gadis Penakluk" pada tahun 1980. Dia juga diperhitungkan di film Putri Seorang Jenderal karya sutradara besar Wim Umboh.

Dari beberapa serial drama, nama Adi Kurdi mulai mencuat ketika dia berperan sebagai Abah dalam Keluarga Cemara (1997) karya Arswendo Atmowiloto.

Keluarga Cemara ditayangkan di RCTI tahun 1996 hingga 2002. Sinetron itu dilanjutkan di TV7 pada tahun 2004 dan 2005, dengan judul Keluarga Cemara Kembali ke Asal.

Shooting sinetron Keluarga Cemara itu mengambil lokasi di Sukabumi, Jawa Barat.

Menceritakan kehidupan sehari-hari abah (Adi Kurdi) yang berprofesi sebagai tukang becak dengan isteri dan putri-putrinya, Euis, Cemara, dan Agil.

Berperan sebagai emak (ibu dari anak-anaknya) adalah Lia Warokka, Novia Kolopaking, dan Anneke Putri.

Sedangkan peran putri-putri Abah dan Emak adalah Ceria Hade, Anisa Fujianti, dan Pudji Lestari.

Harta yang paling berharga adalah keluarga

Mutiara tiada tara adalah keluarga

Puisi yang paling bermakna adalah keluarga

Terimakasih Abah

Terimakasih emak

Itulah salah satu kutipan dari lagu Keluarga Cemara yang masih tetap dikenang orang hingga kini.

Novia Kolopaking yang kembali main bersama Adi Kurdi dalam film Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah (garapan sutradara Dedi Setiadi) sempat menyebutkan kalau Adi Kurdi banyak sekali berubah setelah 20 tahun tidak bertemu.

"Mas Adi sekarang tidak bisa melihat," tutur Novia, Rabu (4/3/2020) lalu di Kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, melihat kondisi kesehatan Adi Kurdi yang tidak seperti dulu lagi.

Lebih lanjut Novia menceritakan kalau Adi Kurdi kemana-mana harus dituntun. Untuk dialog juga Adi Kurdi mengalami kesulitan.

Namun Novia maupun isteri Emha Ainun Nadjib salut dengan konsistensi Adi Kurdi yang tetap profesional kendati indera penglihatannya memburuk.

"Melihat mas Adi yang semangat, kita pun jadi ikut bersemangat," kata Novia lagi.

Film Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah dijadwalkan tayang perdana pada 6 April lalu, sebuah film "reuni" sutradara dan para pemain Keluarga Cemara. Plus beberapa nama baru yang bergabung, Rezky Aditya, Dimas Aditya, Teuku Rifnu, dan Ferry Salim.

Namun karena merebaknya wabah Covid-19 film itu diundur penayangannya dan sampai sekarang belum dirilis.

"Ya, belum sempat tayang, saya sedih. Mulanya saya berharap pas launching ada kumpul-kumpul bareng. Tapi Tuhan berkehendak lain," tutur produser film ini, FX Rudy Gunawan, Jum'at (8/5/2020).

Senada dengan Novia Kolopaking, Rudy Gunawan juga salut dengan konsistensi Adi Kurdi di usia senjanya saat melakukan pembicaraan proses pembuatan film ini.

"Masih konsisten kendati kehilangan penglihatannya sudah 70 persen karena glaukoma. Kemampuan aktingnya tidak hilang dalam kondisi seperti itu, dedikasi yang luar biasa," tutur sang produser.

Sangat disayangkan, Novia Kolopaking tidak bisa melayat lawan mainnya itu karena karena saat Adi Kurdi meninggal, Novia sedang berada di Yogyakarta. Terlebih dalam kondisi PPSB di Jakarta dan sekitar.

"Setelah sakit,saya tidak ketemu, saya sudah di Yogya," ujarnya.

Kepergian ayah dari Maria Advena Victoria itu seraya para netizen mengungkapkan kenangan masa kecil mereka ketika menyaksikan film Keluarga Cemara.

Bernadetta Siti Restyratuti, istri Adi Kurdi, adalah adik dari penyair kenamaan W.S. Rendra.

Adi Kurdi dan Bernadetta Siti Restyratuti menikah di Gereja Albertus di Jetis, Yogyakarta.

Kenangan bagi saya sendiri adalah ketika saya sering mengunjungi kota Sukabumi. Pas lagi di kota dingin itu, saya sering melihat Adi Kurdi, Ceria Hade, Anisa Fujianti, dan Pudji Lestari sedang shooting.

Adi Kurdi terlihat sedang mengayuh becak.

Dari perjalanan hidupnya, barangkali Euis, Cemara, dan Agil kini tidak lagi bernyanyi harta yang paling berharga... Namun pada akhirnya kita harus mengucapkan selamat jalan untuk Abah.

Selamat jalan Abah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun