"Mas Adi sekarang tidak bisa melihat," tutur Novia, Rabu (4/3/2020) lalu di Kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, melihat kondisi kesehatan Adi Kurdi yang tidak seperti dulu lagi.
Lebih lanjut Novia menceritakan kalau Adi Kurdi kemana-mana harus dituntun. Untuk dialog juga Adi Kurdi mengalami kesulitan.
Namun Novia maupun isteri Emha Ainun Nadjib salut dengan konsistensi Adi Kurdi yang tetap profesional kendati indera penglihatannya memburuk.
"Melihat mas Adi yang semangat, kita pun jadi ikut bersemangat," kata Novia lagi.
Film Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah dijadwalkan tayang perdana pada 6 April lalu, sebuah film "reuni" sutradara dan para pemain Keluarga Cemara. Plus beberapa nama baru yang bergabung, Rezky Aditya, Dimas Aditya, Teuku Rifnu, dan Ferry Salim.
Namun karena merebaknya wabah Covid-19 film itu diundur penayangannya dan sampai sekarang belum dirilis.
"Ya, belum sempat tayang, saya sedih. Mulanya saya berharap pas launching ada kumpul-kumpul bareng. Tapi Tuhan berkehendak lain," tutur produser film ini, FX Rudy Gunawan, Jum'at (8/5/2020).
Senada dengan Novia Kolopaking, Rudy Gunawan juga salut dengan konsistensi Adi Kurdi di usia senjanya saat melakukan pembicaraan proses pembuatan film ini.
"Masih konsisten kendati kehilangan penglihatannya sudah 70 persen karena glaukoma. Kemampuan aktingnya tidak hilang dalam kondisi seperti itu, dedikasi yang luar biasa," tutur sang produser.
Sangat disayangkan, Novia Kolopaking tidak bisa melayat lawan mainnya itu karena karena saat Adi Kurdi meninggal, Novia sedang berada di Yogyakarta. Terlebih dalam kondisi PPSB di Jakarta dan sekitar.
"Setelah sakit,saya tidak ketemu, saya sudah di Yogya," ujarnya.