Hal tersebut dijelaskan oleh Prof dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Menurut Ari keluhan-keluhan yang muncul pada seseorang berusia di atas 40 tahun harus segera diantisipasi dengan mementingkan check up kesehatan.Â
Dr Ari mencontohkan keluhan-keluhan itu. Saat seseorang mengalami sesak napas tanpa atau dengan disertai nyeri dada. Sehingga karenanya orang itu mengalami keluhan saat berjalan jauh, saat naik tangga, dan aktivitas lainnya.
Menurut Ari, keluhan-keluhan itu harus dicurigai adanya gangguan pada jantung.
Tanpa adanya check up akan banyak gangguan kesehatan yang sukar dideteksi.
Jika timbul pertanyaan kapan harus ke dokter untuk antisipasi sebaik-baiknya dalam mencegah henti jantung mendadak, maka jawabannya adalah ketika orang itu mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas (beberapa hari atau minggu sebelum orang itu hilang kesadaran atau berhenti bernapas).
Sesak napas. Jantung berdebar. Nyeri dada. Merasa cepat lelah. Muntah. Dan pusing.
Itulah saat yang tepat seseorang harus segera ke dokter.
Walaupun orang yang mempunyai riwayat penyakit jantung lebih rentan terkena henti jantung, akan tetapi siapapun orangnya tindakan berjaga-jaga sangat penting dilakukan untuk mencegah risiko.
Tindakan-tindakan itu adalah check up secara rutin, jangan minum minuman beralkohol, mengelola stres dengan baik, bergerak/berolahraga dengan teratur, jangan makan makanan yang tinggi garam dan tinggi lemak.
Selain itu juga hindari obesitas/menjaga berat badan ideal, dan jangan merokok.