Anthony Perry, seorang profesor kedokteran geriatrik di Rush University Medical Center di Chicago, Amerika Serikat, setidaknya menemukan dua pasien berusia di atas 80 tahun yang mengalami gejala-gejala muntah dan mual, namun tidak disertai demam dan sesak napas. Setelah dirawat dua hari dan diberi obat, keduanya sembuh. Akan tetapi Anthony juga mentes keduanya dan hasilnya kedua lansia itu positif Covid-19.
Laura Perry, asisten profesor di University of California, San Francisco, Amerika Serikat, menemukan seorang wanita lansia berusia 80-an yang datang kepadanya yang mengalami gejala-gejala kebingungan, dingin, dan tidak dapat mengidentifikasi keberadaan dirinya.
Setelah mendiagnosis kondisi mentalnya, Laura mentes lansia tersebut dan didapati positif Covid-19.
Mengenali alarm berbahaya itu penting.Â
Karena jika terlambat kesehatan lansia dapat lebih memburuk sebelum memperoleh perawatan yang diperlukan. Membiarkan orang keluar masuk rumah tanpa adanya perlindungan yang memadai, berisiko.
Perbedaan karakteristik tanda-tanda Covid-19 pada lansia bisa mempersulit kepastian mereka terinfeksi virus untuk segera mendapatkan perawatan yang tepat waktu.
Dr Sylvain Nguyen, ahli geriatrik dari Rumah Sakit Universitas Lausanne, Swiss sudah menyusun semua gejala-gejala pasien korona pada manula yang akan dimuat dalam makalah yang akan datang di Revue Medicale Suisse.
Nguyen mengumpulkan data-data itu dari sejumlah panti jompo dan Rumah Sakit di Perancis, Italia, dan Swiss.
Mendalami dan mempelajari gejala-gejala  Covid-19 yang mungkin terjadi pada lansia sangat penting untuk memastikan mereka mendapatkan perawatan yang tidak terlambat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H